Kepolisian Daerah Metro Jaya terus melakukan penyidikan dalam bentrokan di Blowfish di Plaza City, Jalan Abdurrohman, Jakarta Selatan 4 April 2010 lalu. Polisi menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap 4 petugas keamanan Blowfish.

Pengakuan Maisy Nathania (18), gadis yang diduga menusuk teman sekampusnya, Listia Magdalena (18), mengalami gangguan kejiwaan dipatahkan oleh Kepolisian. Hasil tes kejiwaan Polda Metro Jaya menunjukkan Maisy normal.

Maisy Nathania, pelaku penusukan mahasiswi UPH, Listia Magdalena, telah menjalani tes kejiwaan di Polda Metro Jaya. Namun, hasilnya baru bisa diketahui seminggu lagi.

Seorang anak, Hairul (13), pelajar kelas I  SMP 3 Sungaipinang, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, ditangkap dan diperiksa kemudian ditahan polisi. Semua proses itu dilalui Hairul tanpa didampingi pembela atau pengacara.

Polisi menetapkan empat tersangka dalam bentrokan klub malam Blowfish yang terjadi Minggu 4 April 2010 dini hari kemarin. Keempat tersangka diduga telah melakukan penganiayaan terhadap M Sholeh dan kawan-kawan.

Maisy Nathania (18), gadis yang diduga menusuk teman sekampusnya, Listia Magdalena (18), mengaku mengalami gangguan kejiwaan. Untuk membuktikan pengakuan itu, tim dokter Polda Metro Jaya akan memeriksa kejiwaan Maisy.

Share meaning facebook berdampak kekacauan mental. Andai dipahami secara sehat indikasi kekerasan dunia maya seharusnya aktualisasi semu. Kalau sampai terjadi anarkis siapa yang harus disalahkan. Pemerintah, orang tua, atau oknum.

Bermula dari cekcok di dunia maya, pertengkaran dua orang remaja kemudian merembet di dunia nyata. Dalam pertengkaran itu, salah seorang menjadi korban penusukan.

Kondisi Listia Magdalena terus membaik setelah diperbolehkan pulang ke rumahnya. Bahkan Listia kini sudah bisa berjalan sendiri.

Keluarga Maisy Nathania (18) sempat mendatangi Listia Magdalena (18) untuk membantu biaya pengobatan di RS Puri Kembangan. Namun, hingga menjelang kepulangan Listia dari rumah sakit, belum ada tanda-tanda bantuan tersebut.