Tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI AL dan Ditpolair Polda Metro Jaya kembali melanjutkan pencarian korban tabrakan kapal KM Rimba 3 dan tugboat Harapan Indah. Tim pencari akan mecari 3 ABK yang masih hilang.

Deplu telah mengantongi nama 11 WNI korban tabrakan kapal kargo di perairan Pulau Izu Oshima, Jepang. Deplu masih memverifikasi nama-nama tersebut, dan kemungkinan selesai dalam 2 hari.

Identitas 9 WNI yang hilang akibat tabrakan 2 kapal kargo di perairan Pulau Izu Oshima, Jepang, dirahasiakan. Selain WNI yang hilang, 2 WNI lainnya ditemukan selamat di kapal berbendera Panama.

Deplu sudah menerima informasi terkait belum ditemukannya 9 WNI yang menjadi korban tabrakan kapal kargo di perairan Pulau Izu Oshima, Jepang. KBRI sudah meminta polisi pantai Jepang untuk melakukan pencairan korban.

Operasi pencarian 9 WNI yang hilang di perairan Jepang masih terus dilakukan. Mereka termasuk di antara 16 ABK kapal kargo Korsel yang hilang setelah kapal mereka tabrakan dengan kapal kargo Panama.

Tim SAR, Basarnas dan TNI AL terus mencari 7 Anak Buah Kapal (ABK) KM Rimba 3 yang masih hilang. Penyelam pun menyisir dek kapal paling bawah.

5 ABK KM Rimba 3 dimintai keterangan seputar tabrakan KM Rimba 3 dengan tugboat Harapan Indah di Kepulauan Seribu, Jakarta. Insiden maut itu diduga karena kelalaian.

Melalui nota diplomatik KBRI Moskow kembali mendesak pemerintah Rusia agar melakukan usaha pencarian ekstra dengan harapan ABK Dwi Sutrisno dapat segera ditemukan.

Larisnya handphone gelap di Indonesia membuat aksi penyelundupan kian marak. Kurang lebih 35.900 ponsel canggih berusaha diselundupkan ke tanah air.

Mereka adalah Fakhruddin Fahmi (Bawean), Adrianus Kudato (Tanjung Priok, Jakarta), dan Bernet Deny (Pekayon, Bekasi). Alwi (Binjai, Medan) dan nakhoda Adi (Padang) masih tertahan. Sedangkan Dwi belum ditemukan.