Beberapa penduduk setempat bahkan mengatakan, karena kurangnya wahana liburan di daerah ini, maka jalan satu-satunya bagi warga Ketapang untuk menghibur dirinya adalah dengan membuat makanan seenak mungkin untuk dapat dinikmati setiap orang. Dan mereka memang sedang tidak berbohong!
Nasi bakar mungkin terlihat biasa, tapi kalau disajikan dengan sambal belut dan dibakar dalam bambu? Hmm.. tentu unik rasanya! Dinikmati dalam keadaan hangat sambil dimanjakan dengan suasana yang nyaman, hmm.. siapa mampu menolaknya?
Sepertinya masakan NTB yang paling terkenal adalah ayam taliwang dan plecing kangkung. Tetapi tahukah anda bahwa masih banyak kuliner lainnya yang berasal dari NTB? Kuliner eksotis dengan dominasi rasa pedas memanjakan lidah selama perjalanan kami.
Bentuknya putih panjang berlendir, dimakan langsung, tanpa dimasak terlebih dahulu. Mencoba local taste dalam balutan kuliner ekstrim adalah sebuah pengalaman yang patut dicoba oleh setiap petualang.
Bila Anda diwajibkan makan halal, maka Halal@Saigon adalah jawaban yang tepat selama berkunjung ke Ho Chi Minh City. Beberapa menu khas Vietnam seperti goi cuon dan salad udang yang mak nyuss dapat dicicipi tentunya tanpa rasa was-was.
Cobalah tambelo, sebuah extreme food yang patut dicoba ketika berkunjung ke Pelabuhan Pomako. Penduduk setempat, suku Kamoro menjadikannya sebagai obat.
Di akhir perjalanan ini, sepucuk ringkasan wisata hingga transportasi dari saya dan Darto akan mengakhiri tulisan tentang penjelajahan di Kepulauan Riau ini.