Menghilangnya keberadaan buronan Nazaruddin tak sepenuhnya tanggungjawab penegak hukum. Partai Demokrat (PD) dianggap turut serta andil atas hilangnya Nazaruddin.

Setelah Kemlu Singapura mengungkap M Nazaruddin tidak lagi berada di Singapura, keberadaan mantan Bendum PD itu kian misterius. KPK tidak bisa bekerja sendiri. Butuh campur tangan negara melalui kerjasama G to G.

Entah bagaimana Nazaruddin bisa tak diketahui keberadaanya. Padahal menurut Menkum HAM Patrialis Akbar, Nazaruddin hanya punya satu paspor.

Kementerian Luar Negeri Singapura menyebutkan M Nazaruddin sudah tak berada di Negeri Singa itu. Namun, Menkum HAM Patrialis Akbar tetap yakin buron Interpol itu masih ada di Singapura.

M Nazaruddin tak lagi di ada di Singapura dan Partai Demokrat terkesan defensif. Mungkin karena itulah Nazar kabur dan enggan pulang karena takut 'di-Nasrudin-kan' atau dihabisi sendirian.

Pemerintah Singapura merilis informasi resmi bahwa tersangka suap wisma atlet Muhammad Nazaruddin tidak lagi berada di negeri tersebut. Partai Demokrat (PD) yang selama ini tetap terkoneksi dengan Nazaruddin diminta bertanggung jawab.

Menko Polhukam Djoko Suyanto menegaskan bahwa Presiden SBY tidak pernah menyatakan akan menjemput Nazaruddin. Namun pemerintah berusaha menghadirkan Nazaruddin ke Indonesia.

Tak lama setelah status tersangka disematkan, Kementerian Luar Negeri Singapura malah menyebut kini Nazaruddin tak lagi ada di Negeri Singa. Diduga ada mafia di belakang eks Bendahara Umum PD itu.

Kemenlu Singapura mengabarkan Nazaruddin tak lagi berada di negaranya. Namun kabar itu tetap tak mengendurkan semangat polisi untuk memburu Nazar. Polisi menjadikan Singapura sebagai titik tolak awal pencarian Nazaruddin.

Kementerian Luar Negeri Singapura menyebut Nazaruddin tak berada di Singapura sejak belum ditetapkan sebagai tersangka. Utusan Partai Demokrat untuk berkomunikasi dengan Nazaruddin, Jafar Hafsah, memastikan bahwa mereka bertemu Nazar di Singapura.