PD menyayangkan bila ada yang tidak terima dengan pencopotan Fadel Muhammad dari Menteri Kelautan dan Perikanan. Kinerja di Fadel di kementerian memang dinilai PD tidak terlalu baik, sehingga wajar dicopot.

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Soloraya mendesak pengunduran diri SBY dan Boediono dari jabatannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Menurut mereka, SBY-Boediono telah gagal memenuhi janji-janjinya ketika kampanye.

Penambahan jabatan wakil menteri dalam reshuffle KIB II dinilai membuat masalah baru. Bukannya melakukan reshuffle, Presiden SBY justru sedang melakukan re-bubble (penggelembungan).

Proses sertijab Menteri Kelautan dan Perikanan antara Fadel Muhammad kepada Sharif Cicip Sutarjo, berlangsung agak ganjil. Fadel didampingi istrinya, tapi tidak dengan Cicip. Sang istri stress pada malam pengumuman reshuffle sehingga sakit diare.

Mantan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa tidak tampak saat acara pelantikan menteri hasil reshuffle. Ternyata politisi PPP itu tidak datang karena tidak dapat undangan.

Patrialis Akbar merasa waktu dua tahun menjabat sebagai Menkum HAM sudah cukup. Jika lebih dari itu, politisi asal PAN itu justru takut bakal menjadi tersangka. Lho?

Kabinet Indonesia Bersatu jilid II kali diisi oleh 13 wakil menteri. Posisi wakil menteri ini pun dinilai terlalu banyak. Wakil menteri sebenarnya tidak terlalu diperlukan.

Sekjen PAN Taufik Kurniawan mengucapkan terimakasih kepada Patrialis Akbar yang telah selesai menjabat Menkum HAM. PAN juga mengucapkan selamat bekerja kepada Azwar Abubakar, MenPAN.

Menteri perumahan rakyat, Suharso Monoarfa, mengundurkan diri sebelum reshuffle resmi diumumkan oleh presiden. Dalam isu menjelang reshuffle nama Suharso memang gencar disebut-sebut akan dicopot.

Menteri baru sudah diumumkan. Ada kejutan dan keterkejutan. Kejutannya SBY tidak segarang gembar-gembornya. Keterkejutannya, menteri yang bermasalah dipertahankan. Wanprestasi tidak dihitung.