Partai Demokrat menyambut gembira tertangkapnya mantan bendahara umumnya, Muhammad Nazaruddin, yang sudah lama menjadi buronan Interpol. Partai Demokrat sudah membayangkan citranya akan segera pulih seiring proses hukum terhadap pria 32 tahun itu.

Sebelum ditangkap di Cartegena, Kolombia, M Nazaruddin sudah terlacak di kawasan Amerika Selatan. Informasi ini diperoleh lewat penelusuran terhadap rekaman wawancara dengan stasiun televisi.

Interpol akhirnya membekuk M Nazaruddin. Buronan KPK itu akan diminta membuktikan semua tudingannya pada petinggi PD, termasuk Marzuki Alie.

"Belum, masih diusahakan. Masih terus diupayakan sampai sekarang. Yang jelas kita tidak akan berhenti berusaha," ujar Jubir KPK, Johan Budi SP.

Pelarian mantan Bendahara Umum M Nazaruddin berakhir di Kota Cartagena, Kolombia. Dia sudah sembunyi di kota wisata itu empat hari lalu. Dia mengaku berada di kota terbesar kelima di Kolombia memang untuk sembunyi.

Pencocokan sidik jari M Nazaruddin yang ditangkap Interpol di Kolombia, telah dilakukan. Hasilnya ditemukan 12 persamaan.

M Nazaruddin ditangkap oleh tim gabungan pemerintah dan interpol. Ternyata, dia tidak sendiri saat dibekuk. Ada sang istri Neneng Sri Wahyuni dan beberapa orang lain di lokasi.

Nazaruddin sudah ditangkap. Setelah buron sekitar 3 bulan, mantan bendahara umum Partai Demokrat (PD) ini akhirnya dicokok Interpol. Lalu kapan Nunun?

Tersangka KPK dalam suap kasus wisma atlet di Kemenpora, M Nazaruddin sudah tertangkap di Kolombia. Tak mudah mencari Nazaruddin yang licin. Dia dikabarkan kabur ke sejumlah negara mulai Asia Tenggara sampai Amerika Latin.

Pemerintah akhirnya mengumumkan M Nazaruddin tertangkap di Cartagena, Kolombia. Kota pantai di tepi laut Karibia menjadi akhir persembunyian buronan itu.