Pengusaha Hartati Murdaya memang baru dua kali menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus suap perkebunan Buol. Namun dari dua kali pemeriksaan itu, pemilik Hardaya Inti Plantation itu telah mengantongi 25 jam waktu pemeriksaan.

Hartati Murdaya untuk kali kedua menjalani pemeriksaan di kantor KPK terkait kasus suap perkebunan Buol. Penyidik menanyakan mengenai rekaman pembicaraan telepon antara Hartati dengan Bupati Buol Amran Batalipu.

Menkum HAM, Amir Syamsuddin, meminta Ayin segera pulang ke Indonesia."Yang akan rugi dia sendiri kalau tidak segera pulang. Bebas bersyaratnya bisa ditinjau dan itu merugikan dia," tegasnya.

Kubu pemilik Hardaya Inti Plantation (HIP) Hartati Murdaya menuding Bupati Buol Amran Batalipu melakukan pemerasan. Mendapat tudingan ini, pihak Amran menyerang balik Hartati.

Pengusaha Hartati Murdaya kembali menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan. Saat pemeriksaan, terjadi aksi di luar KPK. Dua barongsai menari di trotoar gedung itu.

Penyidik KPK memeriksa saksi-saksi kasus suap HGU perkebunan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. Selain Hartati Murdaya, KPK memeriksa memeriksa financial controller PT Hardaya Inti Plantation, Arim.

Pengusaha Hartati Murdaya memenuhi panggilan KPK lagi untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus suap perkebunan di Buol, Sulawesi Tengah. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini mengaku membawa bukti-bukti.

Setelah sebelumnya diperiksa selama 12 jam, Siti Hartati Murdaya kembali dijadwalkan untuk diperiksa oleh KPK. Hartati kembali diperiksa terkait perkara suap Bupati Buol.

Saiful Mujani, pemimpin lembaga survei dan konsultan politik dari PT Saiful Mujani Research and Consult menjadi penasihat Bupati Buol, Amran Batalipu. Namun Siti Hartati Murdaya menyangkalnya.

Siti Hartati Murdaya mengaku terus menerus dimintai uang oleh Bupati Buol, Amran Batalipu. Meski terus berusaha menghindar, perusahaan Hartati akhirnya menyerahkan uang Rp 1 miliar.