Kebakaran terjadi di Jalan Raya Serang KM 20, Cikupa, Tangerang. Kebakran ini dipicu oleh percikan api dari seorang penambal ban yang menyambar lapak pedagang bensin eceran di sebelahnya.

Bulan puasa sering dijadikan sebagai momentum bagi sebagian orang untuk mencari tambahan rezeki. Rezeki juga bisa diraup bahkan sebelum bulan suci umat islam ini datang.

Siapa tak kenal dengan gedung yang mirip tempurung kura-kura di pinggir Jalan Gatot Subroto, tempat para anggota dewan berkantor. Di sana itu, para anggota dewan kerap dikritik tak tahu masalah rakyat, ibarat katak dalam tempurung.

Pohon palem digantungkan poster bernada protes untuk Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Poster bertuliskan, "Halo halo,, Pak Walikota, sampean jangan lewat sini dulu yaa.. Soalnya jalan ini sudah banyak makan korban."

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, ada dua alasan perlunya tukang tambal ban ditertibkan. Yakni mengganggu pejalan kaki, dan ranjau paku. 

Dari pengusutan berdasarkan kasus ranjau paku yang tertangkap, ada keterkaitan antara penyebar paku dengan pengusaha tambal ban.

Polda Metro Jaya meminta Gubernur Jokowi menertibkan tukang tambal ban yang beroperasi di pinggir jalan. Satpol PP Jakarta Selatan siap menertibkan tukang tambal ban yang memenuhi trotoar.

"Kalau pendapat saya mereka berhak buka tambal ban. Kalau langsung disingkirkan begitu, saya lihat dari 10 itu 3 penambal tidak menebar paku," kata Ketua Komunitas Semut Orange Johan terkait rencana pembatasan tukang tambal ban di Jakarta.

Polisi berkaca pada kasus Ali Usman, penebar ranjau paku yang diamuk massa di Roxy. Polisi pun akan menjaga kawasan Roxy.

Ali Usman alias Bejo, mengaku usaha tambal ban nya mendapat keuntungan berlipat jika dirinya menyebar 'ranjau paku'. Dalam sehari, dia mendapat penghasilan Rp 80 ribu.