Terdakwa kasus suap DGS BI, Poltak Sitorus meninggal dunia setelah bermain tenis meja di Rutan Cipinang. Proses penuntutan terhadap Poltak yang dilakukan KPK, batal demi hukum.

Anggota Komisi III DPR dari FPD Ruhut Sitompul yang biasanya bicara lantang, malam ini nampak colling down. Rekan seperjuangannya di DPR, Muhammad Nazaruddin, baru saja dicopot dari jabatan Bendahara Umum PD.

Bukan Ruhut Sitompul namanya jika tidak pandai bersilat lidah. Di tengah sanjungan kepada pimpinan KPK, jubir Partai Demokrat ini menyindir profesor yang suka ngadu ke SBY. Siapa?

Di dalam rapat dengan Komisi III DPR, KPK mengumumkan penetapan Nunun Nurbaeti sebagai tersangka. Ternyata KPK telah meningkatkan status istri Mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu sejak akhir Februari silam.

Jubir PD Ruhut Sitompul yang juga tim sukses Anas Urbaningrum dalam bursa ketua umum PD tahun lalu, membela bendahara umum PD Nazaruddin terkait kabar pemberian uang nyaris 120 ribu dollar Singapura kepada Sekjen MK Djanedri M Gaffar. Ruhut menyebut Mahfud mencari popularitas politik.

Ketua Dewan Pembina PD, SBY, secara khusus menggelar jumpa pers terkait aksi beri uang 120 ribu dolar Singapura oleh Nazaruddin kepada Sekjen MK Djanedri M Gaffar. Nazaruddin telah bersumpah tidak pernah memberikan uang tersebut.

Perbedaan pendapat elite Demokrat soal dugaan suap pembangunan wisma atlet di Palembang mengesankan faksi di partai itu. Anggota Dewan Pembina PD, Ahmad Mubarok, menegaskan, semua kepentingan telah terakomodasi.

Sesmenpora Wafid Muharam ngotot menyebut uang ribuan dollar yang ada di ruangannya merupakan duit operasional kantor. Untuk membuktikan hal itu, Wafid meminta Menpora Andi Malarangeng dan pejabat Kemenpora lainnya bersaksi.

Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin yang namanya dikait-kaitkan dengan kasus suap Kemenpora membantah mengancam akan membuka borok PD kalau dipecat.

KPK telah memastikan duit ribuan dolar AS yang ada di ruangan Wafid Muharam bukan merupakan uang operasional kantor. Meski alibinya telah terbantahkan, Wafid tetap bersikukuh menyebut uang tersebut untuk operasional.