Melonjaknya harga emas yang telah menembus level US$ 1.000 per ounce, memberikan angin segar bagi Antam. Jika kondisi terus bertahan, maka penjualan emas ANTAM tahun ini diperkirakan bisa diatas 9 ton.

Antam membukukan pendapatan penjualan sebesar Rp 4,39 triliun pada semester I-2009 atau turun 16% dari periode sebelumnya, dipicu merosotnya penjualan nikel.

Penjualan emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di semester I-2009 mencapai 7 ton atau lebih dari 50 persen target setahun yang mencapai 9 ton.

Selain di toko-toko khusus penjualan perhiasan, peminat emas kini bisa membeli langsung logam mulia ini ke produsennya PT Aneka Tambang Tbk. Perusahaan BUMN ini menawarkan beragam investasi emas mulai 1 gram hingga jenis batangan.

Perusahaan BUMN, Aneka Tambang telah memproduksi feronikel dan emas sesuai target pada triwulan I-2009. Hanya bauksit saja yang produksi kurang dari target.

Kementerian BUMN mengkaji kemungkinan untuk membeli 17% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). "Jika memang bisa dibeli, kenapa tidak?" kata Menneg BUMN Sofyan Djalil.

Emas akan menjadi kekuatan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) karena lemahnya prospek nikel dalam beberapa bulan ke depan.

Antam membukukan penurunan laba bersih yang tajam sepanjang 2008 hingga mencapai 74% menjadi Rp 1,313 triliun karena merosotnya harga feronikel dan bijih nikel.

Antam memutuskan untuk menggarap sendiri pengembangan sumber daya nikel laterit di wilayah Buli, Halmahera, Maluku setelah BHP Billiton mengumumkan mundur dari proyek itu.

Antam memangkas volume produksi feronikel tahun 2009 hingga 30% menjadi 12 ribu ton dibandingkan realisasi tahun 2008 yang sebesar 17 ribu ton.