Rencana deklarasi perdamaian damai geng motor di Kota Bandung, siap dilaksanakan pada 30 Desember 2010. Persiapan panitia pun sudah 75 persen. Lokasi deklarasi sudah ditentukan, yaitu di Lapangan Tegalega.

Panitia Perdamaian Geng Motor se-Bandung siap memfasilitasi  Moonraker dan XTC. Hal itu menyusul tewasnya Sopi (20), anggota Moonraker yang diduga tewas ditusuk anggota XTC saat syuting, Minggu dini hari.

Pelaku penusukan Sopi Sopian (20), anggota Moonraker saat sedang melakukan syuting oleh salah satu televisi swasta di Kota Baru Parahyangan, Minggu (26/12/2010) dini hari, sudah berhasil dibekuk. Saat ini pelaku tengah dimintai keterangan.

Pihak Moonraker menduga pelaku penusukan yang menewaskan  anggotanya, Sopi Sopian (20), berasal dari kelompok XTC. Namun begitu, pengurus XTC belum bisa memastikan anggotanya terlibat dalam insiden tersebut.

Pengurus Moonraker meminta kepada anggotanya untuk tidak terprovokasi atas insiden penusukan yang mengakibatkan anggotanya tewas. Moonraker akan membawa masalah ini ke ranah hukum yang berlaku.

Jajaran Polresta Cimahi hingga saat ini masih mencari pelaku penusukan terhadap Sopi Sopian (20) anggota Moonraker saat sedang melakukan syuting oleh salah satu televisi swasta di Kota Baru Parahyangan, Minggu (26/12/2010) dini hari.

Sopi Sopian (20) anggota Moonraker, tewas tertusuk oknum yang diduga anggota geng motor XTC saat syuting di kawasan Kota Baru Parahyangan, Minggu dini hari. Berikut kronologis kejadian versi Moonraker.

Anggota geng motor Moonraker Sopi Sopian (20), yang tewas ditusuk oknum yang diduga anggota geng motor XTC awalnya berniat membela rekannya yang terlebih dulu dibacok. Namun naas, ia malah ikut menjadi korban. Lebih dari 4 luka tusuk ditemukan di tubuhnya.

Seorang Pekerja Seks Komersil (PSK) di Jembantan Antang, Jl Urip Sumoharjo, Jatinegara, Jakarta Timur, luka parah akibat ditusuk seorang pria. Hingga saat ini wanita penjaja hasrat tersebut masih tidak sadarkan diri di RS Mitra Keluarga.

Motif penusukan yang mengakibatkan tewasnya Pendi Lumban Taruan (31), diduga karena menolak memberi uang kepada pelaku berinisial J. Hal itu berdasakan keterangan saksi kepada polisi.