Bubur instan, biskuit dan beberapa jenis kue yang banyak dijual sebagai makanan pendamping air susu ibu (MPASI) terkadang membuat bingung. Lebih baik membeli produk itu atau membuat MPASI sendiri ya?

Pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) sebaiknya tidak ditambahkan bumbu dan perasa. Pakar mengatakan, penambahan bumbu dan perasa seperti gula, garam, merica dan sejenisnya dapat membuat anak menjadi pilih-pilih makanan.

Makanan pendamping air susu ibu (MPASI) diberikan agar bayi mulai terbiasa dengan makanan padat. Namun perlu diingat pemberian porsinya harus seimbang dengan ASI sesuai umur agar kebutuhan nutrisi anak tetap tercukupi.

Makananan pendamping ASI (MPASI) bisa diberikan secara perlahan agar anak terbiasa hingga akhirnya bisa mengunyah makanan padat seperti disarankan oleh dokter.

Beberapa orang berpendapat meski bayi belum berusia enam bulan, makanan pendamping ASI (MPASI) sudah bisa dikenalkan. Syaratnya adalah jika anak sudah bisa didudukkan dan tertarik pada makanan. Benarkah demikian?

Ketika bayi mulai berusia enam bulan, air susu ibu (ASI) saja tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan optimalnya. Karena itu dibutuhkan MPASI alias makanan pendamping ASI.

Saat memasuki masa penyapihan, seringkali karena alasan sibuk orang tua merasa kesulitan dalam memilih makanan pendamping ASI (MPASI) untuk buah hatinya. Sehingga prinsip-prinsip seperti 'yang penting anak kenyang' pun bermunculan.

Anemia selama ini identik dengan kondisi kekurangan zat besi. Sehingga saat anak terlihat pucat atau lemas, lantas dicurigai mengalami anemia dan diberi asupan zat besi. Padahal menurut dokter, anemia pada anak bukan melulu karena kekurangan zat besi.

Pemilihan MPASI juga harus disesuaikan dengan kebutuhan zat gizi anak. Orang tua harus memerhatikan apa-apa saja nutrisi yang dibutuhkan, serta memilih sumber zat gizi yang tepat.

Bukan cuma bisa dialami oleh orang dewasa, anemia juga berisiko menyerang anak-anak. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi anemia pada balita di Indonesia cukup tinggi.