Nama adik Nazaruddin, M Nasir, mulai disebut-sebut terkait sejumlah kasus yang ditangani KPK. Meski begitu KPK belum akan mencegah yang bersangkutan ke luar negeri karena selama ini belum ada rencana untuk memanggilnya.

Muhammad Nazaruddin dipastikan tidak menghadiri pemanggilan KPK. Namun ternyata, pengacara yang dijanjikannya untuk datang mengantar surat sakit, juga tidak datang di kantor KPK.

Buntut dua kali mangkir dari panggilan KPK, Muhammad Nazaruddin kena getahnya. KPK akan melakukan penjemputan paksa terhadap mantan Bendahara Umum Demokrat ini.

Janji baru M. Nazaruddin menyampaikan surat keterangan sakit melalui tim kuasa hukum ke KPK, belum terpenuhi. Tiga jam sejak pukul 10.00 WIB yang dijanjikan untuk menyampaikan surat, belum ada pengacara mantan Bendahara Umum DPP PD itu ke KPK.

PPATK menemukan adanya ribuan rekening tak wajar milik pejabat daerah. PPATK mencurigai sebagian rekening itu terindikasi korupsi. KPK menunggu laporan dari PPATK untuk dapat ditelusuri lebih lanjut.

Proses penyidikan tersangka Mindo Rosalina Manulang dan Mohammad El Idris dalam kasus suap Wisma Atlet akan segera berakhir. Akhir bulan ini, berkas keduanya akan segera dilimpahkan ke tahap penuntutan.

Direktur PT Mahkota Negara Marisi Matondang diperiksa KPK terkait kasus proyek PLTS di Kemenakertrans. Dalam kasus itu Marisi juga diduga memiliki peran besar dalam terkait kasus dugaan suap yang terjadi.

KPK memerlukan kesaksian Mindo Rosalina Manulang dan Neneng Sri Wahyuni dalam kasus korupsi PLTS di Kemenakertrans pada 2008. Ternyata dua perempuan yang dekat dengan Muhammad Nazaruddin tersebut, sama-sama terafiliasi di PT Alfindo.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini memeriksa Dirut PT Mahkota Negara, Marisi Matondang. Ternyata sebelum sampai di kantor KPK hari ini, Marisi Harus dijemput paksa oleh penyidik KPK.

Tersangka kasus suap, Hakim Syarifuddin Umar menolak diperiksa penyidik KPK karena merasa diperlakukan tidak adil. Menurut pihak KPK, sikap Syarifuddin ini akan merugikan dirinya sendiri.