Pendiriannya dilakukan oleh sekelompok pendukungnya seperti Fadli Zon, Suhardi, Ahmad Muzani dan Muchdi PR. Prabowo sendiri tak ikut sebagai pendiri karena masih terikat sebagai anggota Partai Golkar.

Partai Indonesia Baru didirikan dari rahim Ormas yang bernama Perhimpunan Indonesia Baru (PIB). Menghadapi Pemilu 2009, PIB kehilangan pendirinya. Dr Syahrir meninggal dunia di tahun 2008.

Partai Kedaulatan (PK) didirikan oleh Ibrahim Basrah, seorang politikus kawakan. Pada Pemilu 1999, ia masuk DPRD Malut melalui PPP, Pemilu 2004 menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Malut dan kini Ketum PK.

Karena tak lolos electoral treshold (ET), pada Pemilu 2004, PNI bersalin nama menjadi PNI Marhaenisme dan mendapuk puri Bung Karno, Sukmawati Sukarnoputri sebagai ketua umumnya hingga sekarang.

Inilah satu-satunya anggota trio partai jaman Orde Baru yang terpaksa terseok-seok meniti kompetisi demokrasi di era reformasi. Partai yang didirikan tahun 1973 ini bahkan harus mengubah nama aslinya karena gagal memenuhi electoral treshold (ET) dalam Pemilu 1999.

Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) dilahirkan sebagai Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PPDK). Pembesutnya adalah dua pengamat politik, Prof.Dr Ryaas Rasyid dan Dr Andi Mallarangeng yang juga eks anggota KPU.

Republikan dalam Pemilu 2009 telah menyimpan beberapa nama tokoh untuk diangkat sebagai capres, namun belakangan ini agaknya tokoh tersebut mengkerucut kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Reputasi sebagai partainya Orde Baru tersebut nyaris merontokkan nasib Golkar. Beruntung pada zaman itu Golkar dipimpin Akbar Tandjung, seorang politikus yang lentur dalam membaca tanda-tanda zaman.

Memasuki tahun 2009 ini, PPP harus melewati berbagai deraan. Citra partai ini diuji menyusul dengan tertangkapnya Al Amin Nurdi, anggota DPR dari PPP dalam kasus korupsi. Belum lagi isu ketidakharmonisan Ketum PPP, Suryadharma Ali dengan Bachtiar Chamsyah yang notabene sama-sama anggota Kabinet negara saat ini.

Citra sebagai partai teraniaya di era Orde Baru, sukses mengatrol perolehan suara PDIP dalam Pemilu 1999. Partai dengan jargon partainya Wong Cilik ini mendapatkan sepertiga suara Indonesia dan jadi pemenang pemilu.