BlackBerry Messenger (BBM) boleh saja memuncaki toko aplikasi App Store dan Google Play Store dengan menumbangkan pesaingnya, WhatsApp. Namun sejatinya, WhatsApp masih unggul jauh di atas BBM.

Peminat BlackBerry Messenger (BBM) di ranah Android dan iOS masih belum berhenti menyerbu. Apalagi, kini antrean untuk mencicipi BBM telah dihilangkan.

Sempat dicibir dan diolok-olok, BlackBerry Messenger (BBM) di iOS dan Android justru melesat tajam. Hanya dalam seminggu, penggunanya tumbuh 20 juta. Total, BlackBerry punya 80 juta pengguna BBM saat ini.

Google baru saja merilis aplikasi untuk akses internet murah bagi warga Jakarta. Namun ditegaskan olehnya, layanan ini masih dalam tahap uji coba dan baru bisa dinikmati oleh pengguna tertentu saja.

Saat mengalami gejala terkena HIV, banyak orang yang cenderung takut untuk melakukan tes HIV. Akibatnya, mereka mendapat penanganan terlambat dan kondisinya pun sudah parah.

Sebagai alternatif pengganti sinyal internet 3G yang kurang stabil, Google kini merilis sebuah layanan internet khusus untuk warga Jakarta.

Banyak orang masih merasa malu, enggan, atau takut untuk mengakses informasi terkait HIV. Namun, kini masyarakat tak perlu merasa enggan karena informasi mengenai HIV bisa diakes melalui AIDS Digital yang berbasis website serta mobile application.

BlackBerry belum mati! Ya, setidaknya hal itu jika dilihat dari antusiasme pengguna gadget menyambut BlackBerry Messenger (BBM) untuk Android dan iOS. Meski sempat kena pending, euforia BBM jilid II tetap berlangsung.

BlackBerry tengah sumringah. Usahanya untuk melepas BlackBerry Messenger (BBM) ke ranah Android dan iOS berbuah hasil yang memuaskan. Berjaya di lebih dari 75 negara, tak terkecuali Indonesia.

BlackBerry Messenger lintas platform langsung menuai popularitas tinggi. Setelah memuncaki toko aplikasi App Store, kini BBM merangsek di posisi pertama aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di Google Play Store