Polisi masih terus mengusut kasus penusukan siswa SMA Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya Benjamin (17). Polisi menegaskan Raafi ditusuk dengan pisau bukan dengan pecahan botol.

Teka-teki kasus penusukan siswa SMA Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya Benjamin (17) hingga tewas mulai menemui titik terang. Ada saksi yang mengaku mengenali pelaku penusukan.

Pemprov DKI Jakarta menyatakan izin yang diberikan pada Shy Rooftop adalah izin usaha resto dan bukan kelab malam. Jika menyalahgunakan izin usaha, resto itu akan diberi sanksi tegas.

Manajemen kelab malam Shy Rooftop meminta maaf dan ikut berbela sungkawa atas kasus penusukan Siswa SMA Pangudi Luhur hingga tewas. Manajemen siap bekerjasama dengan polisi mengungkap pelaku penusukan tersebut.

Polisi melakukan olah TKP di Shy Rooftop tempat penusukan siswa SMA Pangudi Luhur Raafi Aga Winasya Benjamin (17). Olah TKP dilakukan sejak pukul 14.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.

Tutup kelab malam bagi anak-anak! Tempat semacam itu tidak cocok bagi mereka untuk menggelar acara ulang tahun dan sejenisnya. Ketimbang kelab malam, youth center lebih dibutuhkan anak-anak.

Penusukan yang berakhir tewasnya SMA Pangudi Luhur Raafi Aga Winasya, sangat disesalkan. Apalagi peristiwa terjadi di kelab malam. Seharusnya ada aturan tegas yang menyatakan kelab malam tak izinkan anak-anak masuk.

Motif penusukan siswa SMA Pangudi Luhur hingga tewas, Raafi Aga Winasya Benjamin (17) masih terus diselidiki. Polisi pun akan menggelar rekonstruksi di lokasi kejadian, Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan.

Pelaku penusukan terhadap siswa Pangudi Luhur Raafi Aga Winasya Benjamin (17) masih dicari. Polisi pun mengecek CCTV Shy Rooftop untuk mengetahui penusukan yang berakhir dengan tewasnya Raafi tersebut.

Polisi menduga barang bukti kasus penusukan siswa SMA Pangudi Luhur Raafi Aga Winasya Benjamin (17) dihilangkan sekuriti Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan. Surat edaran akan disebar polisi agar kejadian serupa tak terulang.