Insiden melanda Marinir Amerika Serikat (AS) saat melakukan latihan di markas militer Camp Pendleton, California, AS. Empat personel marinir AS tewas dalam insiden ini.

Seorang remaja berusia 17 tahun tewas akibat bom yang dibawa sendiri sebagai persiapan untuk melakukan serangan. Ledakan itu terjadi Selasa (22/10) malam di desa Syiah Bani Jamra, sekitar 10 kilometer di barat ibukota Manama, Bahrain.

Menyusul aksi penembakan, polisi langsung memperkuat penjagaan di Polsek Palu Selatan, Sulawesi Tengah. Selain itu, polisi juga terus memburu pelaku.

Lebih dari 6 ribu orang di Rusia dievakuasi menyusul ledakan kuat di gudang senjata setempat. Ledakan ini terjadi beberapa kali hingga menghancurkan kaca-kaca dan memicu kebakaran hebat.

Tersangka pemilik bom yang meledak di kantor loket agen perjalanan PT Arifin Sidayu di Lumajang, Fungki Ismanto, mengaku menerima pesanan pembuatan bom. Harganya Rp 800 ribu per bom.

Dua warga Desa Blangguan, Asembagus, tewas setelah terkena bom sisa latihan gabungan di Pusat Latihan Pertempuran Asembagus. Pihak TNI pun berbelasungkawanya terkait insiden tersebut.

Komisioner Polisi Boston menyebut Tsarnaev bersaudara berencana melakukan serangan lagi berdasarkan bukti sejumlah alat peledak di lokasi penggerebekan.

Ledakan ganda di sebuah gedung biliar di kota Quetta, Pakistan menewaskan 81 orang dan melukai ratusan lainnya. Wartawan peliput turut menjadi korban.

Tiga orang menderita luka serius akibat terkena ledakan peluru Granade Launcher Mortir (GLM) di Besitang, Kabupaten Langkat, Sumut. Mereka tidak mengira peluru mortir itu bisa meledak setelah dipukul-pukulkan ke meja warung.

Ratusan butir, 2 pucuk senpi, narkoba, dan uang palsu dimusnahkan Kejari Surakarta. Beberapa di antaranya adalah sitaan dalam kasus terorisme. Saat dibakar, peluru aktif meledak sehingga membuat panik wartawan dan para pejabat.