Polisi didesak untuk segera menangkap pelaku penusukan siswa Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya Benjamin (17). Polisi juga harus objektif dan profesional dalam menangani kasus tersebut.

Aparat kepolisian mengaku kesulitan mengusut kasus penusukan siswa Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya Benjamin (17). Kesulitan mulai dari pencarian alat bukti hingga mencari pelaku penusukan.

Kepolisian masih memeriksa intensif 3 tersangka terkait pengeroyokan siswa Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya Benjamin (17). Dari ketiganya, polisi masih mendalami kemungkinan adanya tersangka baru.

Dua warga Palestina divonis penjara seumur hidup atas pembunuhan seorang turis wanita asal Amerika Serikat di dekat Yerusalem.

3 Tersangka pengeroyokan Raafi Aga Winasya Benyamin (17) masih terus dikembangkan. Polisi belum bisa memastikan apakah dari 3 tersangka tersebut, ada pelaku penusukan terhadap Raafi.

Raafi harus mengubur cita-citanya menjadi dokter di lantai klab malam Shy Rooftop, Kemang. Remaja berusia 17 tahun siswa SMA Pangudi Luhur (PL) ini menjadi korban penusukan yang berujung maut.

Tim Advokasi SMA Pangudi Luhur mempunyai saksi kunci peristiwa pengeroyokan yang menyebabkan siswa sekolah tersebut, Raafi Aga Winasya Benyamin (17), tewas. Saksi mata itu mengetahui persis ciri-ciri pelaku.

"Target kita tetap mencari siapa pelaku penusukannya," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Imam Nugroho

Polres Metro Jakarta Selatan menangkap 3 pelaku yang diduga mengeroyok Raafi Aga Winasya Benyamin (17), sebelum insiden pembunuhan di Shy Rooftop, Kemang. Namun hingga kini pelaku penusukan Raffi masih buron.

Tim advokasi Brawijaya IV menilai manejemen Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan telah menghambat penyidikan polisi terhadap kasus penusukan Raafi Aga Winasya Benyamin (17). Tim advokasi pun berencana mempolisikan Shy Rooftop.