Ratusan pendemo yang menamakan diri Laskar KPK menggeruduk kantor Partai Demokrat (PD). Puluhan orang mewarnai tubuhnya dengan warna biru. Mereka menuntut M Nazaruddin dibawa pulang ke Indonesia untuk segera diperiksa KPK.

Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) Nudirman Munir memastikan akan segera memanggil dan memeriksa anggota Dewan dari Fraksi Partai Demokrat (F-PD) Angelina Sondakh terkait dugaan pelanggaran etik dalam kasus dugaan suap kepada Sesmenpora.

KPK kembali menunggu kedatangan mantan Bendahara Umum PD M Nazaruddin. Kali ini Nazaruddin dipanggil untuk diperiksa dalam kasus dugaan suap proyek Wisma Atlet di Kemenpora. Apakah Nazaruddin akan datang?

KPK akan memeriksa mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin dalam kasus dugaan suap proyek Wisma Atlet di Kemenpora. Nazaruddin akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka perkara ini, Mindo Rosa Manulang.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin kembali dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nazaruddin dipanggil sebagai saksi dalam kasus dugaan suap proyek Wisma Atlet di Kemenpora.

Publik tidak percaya dengan keseriusan PD untuk membantu penuntasan kasus yang melibatkan M Nazaruddin. Ketidakpercayaan ini muncul karna tak kunjung pulangnya Nazaruddin ke tanah air.

Nazarudin menyebut beberapa petinggi PD terlibat dalam korupsi di Kemenpora. Dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), mayoritas publik percaya Andi Mallarangeng yang juga Menpora diyakini terlibat kasus ini.

Demokrat untuk membantu KPK dalam menangani kasus yang melibatkan mantan Bendahara Umum mereka, Muhammad Nazaruddin tengah dipertanyakan. Jika memang serius, seharusnya Demokrat tidak mengizinkan Nazaruddin pergi ke Singapura.

KPK hari ini kembali melakukan penggeledahan ke kantor PT Anak Negeri. Penggeledahan dilakukan untuk mendapatkan dokumen tambahan terkait kasus suap Wisma Atlet di Palembang.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin dan istrinya, Neneng Sriwahyuni, dimintai keterangan dalam dua kasus dugaan korupsi yang berbeda. Akankah pasangan suami-istri ini memenuhi panggilan KPK?