Gempayang mengguncang Jepang pada 11 Maret lalu diikuti terjangan tsunami. Sekitar 2.000 orang dilaporkan tewas. Untunglah, 9 ABK asal Indonesia yang sebelumnya tidak diketahui kabarnya dipastikan selamat.
Gempa dan tsunami di Jepang masih menyisakan kesedihan mendalam bagi Hasyim (50) beserta keluarganya. Kedua anaknya, Sodiq Hasan (27) dan Ehfan Rosadi (28) yang berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Yamato Mar 36 di wilayah Miyagi, Jepang belum diketahui keberadaanya.
Kegelisahan mendalam menimpa keluarga Sujak (50) asal Kabupaten Tuban. Mereka tak mendapat kabar salah satu anaknya, Nanto (32) yang kini bekerja di negara Jepang, usai menghantam negeri tersebut.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa membenarkan hilangnya 4 Anak Buah Kapal (ABK) pasca gempa bumi dan terjangan tsunami yang melanda Jepang. Hingga saat ini Kementerian Luar Negeri terus berupaya menghubungi pihak keluarga 4 ABK tersebut.
Nasib WNI di Jepang setelah gempa berkekuatan 9 SR masih terus dicari. Informasi terakhir, ada empat WNI yang berprofesi sebagai ABK di kapal penangkap ikan Maguro hilang.
Sebanyak 6 ABK WNI di kapal Yoshimaru No 55 dilaporkan selamat di Ishonimaki. Mereka adalah Fanny Kowel, Stenly, Michael Parengkuan, Meydi, Nanto dan Adhi.