Sejumlah suku di Indonesia ternyata memiliki kisah banjir di masa silam yang bebas dari pengaruh agama samawi. Oleh karena itu, seorang ilmuwan dari Universitas Oxford, Inggris pun yakin, di Indonesia-lah, peradaban di Zaman Es dan kisah banjir berasal.

Keunikan kapal-kapal nelayan yang seolah terdampar di pantai bermandikan cahaya jingga saat sang mentari perlahan kembali ke peraduannya adalah nuansa lain dari Pantai Lampu Satu. Segala keunikan dan eksotisme sunset pantai ini lahirkan romantisme yang membuat siapaun jatuh hati 

Pulau Rote di jaman penjajahan sering menjadi incaran para penjajah untuk datang, diantaranya Bangsa Portugis, Belanda dan Jepang yang singgah di Pulau ini

Beberapa puzzle baja tersusun rapi di atas lintasan bandara yang hanya ratusan meter saja.  Bandara ini, atau tepatnya sebuah airstrip, karena belum memadai untuk disebut airport, adalah peninggalan Jepang waktu perang dunia kedua.  Di tepi bandara ini adalah Sungai Azawets yang langsung bertemu dengan perairan Teluk Flaminggo, Papua.

Semilir angin malam pantai utara dan lantunan nada-nada musik dangdut mengantarkan ratusan bikers Yamaha V-ixion Club Indonesia berkumpul dan membaur menjadi satu.

Di tengah pujian dunia internasional atas demokrasi Indonesia, indeks kebebasan pers Indonesia justru melorot. Dari urutan 100 tahun 2009, tahun ini kebebasan pers Indonesia berada di urutan 117.

Musamus, begitulah orang-orang Suku Marind, Merauke, Papua menyebutnya. Merupakan bagunan tinggi seperti Candi Prambanan yang banyak ditemukan di Taman Nasional Wasur. Bongkahan tanah bagaiakan istana megah ini merupakan ujud dari kekuatan impian koloni Rayap

PT XL Axiata Tbk  (XL) terus memaksimalkan manfaat produk-produk layanan selulernya bagi pelanggan. Hari ini, Rabu (13/10) XL kembali menghadirkan manfaat yang dapat dinikmati secara langsung oleh pelanggan

Penerbangan hampir dua jam dari Merauke menuju Ewer dengan Musamus – pesawat jenis Twin Otter milik pemda Merauke – merupakan awal dari petualangan menjelajahi eksotisme pedalaman Papua. Eksotisme negeri berjuta petualangan ini pun telah menggoda mata sejak dari angkasa

Sekelebat gue teringat dengan para pemuda-pemuda dari Jong Java, Jong Sumateranen, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, Pemoeda Kaoem Betawi dan Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia yang berkumpul pada tahun 1928 dan berikrar," Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia…".