Tim Indonesia menjalani latihan pertama di Kuala Lumpur sebelum terjun ke turnamen Malaysia Terbuka Super Series Premier 2015. Materi utama dalam latihan ini adalah penyesuaian dengan kondisi lapangan.

Sebelum memulai rentetan turnamen di Asia, PP PBSI membuat evaluasi tiga turnamen Eropa. Manajer tim ke Eropa, Ricky Soebagja, bertekad para pebulutangkis nasional bisa tampil lebih oke di turnamen yang bergulir di India, Malaysia, dan Singapura.

PP PBSI membidik dua medali emas di ajang SEA Games 2015. Meski dua tahun lalu Indonesia meraih tiga emas dari bulutangkis, target pada tahun ini bukanlah suatu penurunan.

Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengumumkan tim bayangan menuju Piala Sudirman. Tak sedikit muka-muka baru yang dipasang kali ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia bulutangkis Indonesia selalu mengandalkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di nomor ganda campuran. Ketergantungan pada Tontowi/Liliyana ini diharapkan bisa mulai dikurangi.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memantapkan langkah ke babak final ganda campuran All England 2015, sekaligus menguak peluang untuk kembali jadi kampiun.

Langkah ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto di All England 2015 terhenti di babak empat besar. Capaian itu sebenarnya peningkatan buat mereka di ajang itu meski kekalahan tentu saja tidaklah dirasa memuaskan.

Langkah Praveen Jordan/Debby Susanto di All England 2015 hanya sampai babak semifinal. Ganda campuran Indonesia itu harus angkat koper setelah dikalahkan unggulan teratas, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 15-21, 10-21.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan menghadapi Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen di semifinal All England 2015. Tak ingin kalah lagi, Tontowi/Liliyana bertekad memperbaiki penampilan.

Indonesia memastikan dua wakilnya di semifinal All England 2015. Setelah sebelumnya Praveen Jordan/Debby Susanto lebih dahulu lolos, giliran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menyusul.