Pemerintah didesak menggunakan kekuatan militer untuk membebaskan ABK kapal Sinar Kudus yang ditawan perompak Somalia. Cara yang bisa ditempuh adalah dengan mengerahkan kapal perang KRI Frans Kaisiepo.

Bayar atau hajar. Hanya dua opsi itu yang bisa diambil untuk menyelesaikan kasus perompakan seperti yang dialami kapal Sinar Kudus di  perairan Somalia. Desakan menghajar perompak dengan kekuatan militer menguat.

ABK MV Sinar Kudus berhasil membujuk perompak Somalia agar menurunkan nilai tebusan. Untuk itu para ABK juga berharap, PT Samudera Indonesia sebagai pemilik kapal segera membebaskan mereka.

28 Maret 1981. Dari ketinggian ribuan kaki di atas Palembang, 48 penumpang pesawat DC-9 Woyla Garuda Indonesia itu gemetar. Mereka tak kuasa menahan tangis karena pesawat yang mereka tumpangi dibajak.

Hanya ada dua opsi dalam menyelesaikan kasus pembajakan kapal MV Sinar Kudus oleh perumpak Somalia: penuhi tuntutan perompak atau operasi militer.

Anak mana yang tidak sedih ketika hanya bisa mendengarkan suara orang tuanya tanpa tahu kondisnya. Meskipun sang ayah Kapten Slamet Jauhari mengaku baik-baik saja, sebagai anak, Rezka Juditya, mempunyai firasat bahwa ayahnya sedang sakit.

Ariyanto yang disandera dalam kapal MV Sinar Kudus di Laut Arab, sempat menelepon keluarganya di Magelang. Mahasiswa AMY itu, mengabarkan dalam kondisi sehat dan selalu salat berjamaah bersama para perompak Somalia yang menyanderanya.

Daftar warga Kabupaten Kediri yang menjadi korban pembajakan perompak Somalia bertambah. Sugianto, warga Desa Senden Kecamatan Kayen Kidul disandera sejak 27 hari lalu.

20 ABK Sinar Kudus disandera perompak Somalia sejak 16 Maret lalu. PT Samudera Indonesia, perusahaan yang mempekerjakan ABK itu belum tahu kapan karyawannya akan segera dibebaskan.

Nakhoda Kapal Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak di perairan Somalia, Slamet Jauhari, berada dalam tekanan. Pesan-pesan yang dikirim biasanya dikontrol dan dipengaruhi oleh si pembajak.