Siapa calon wakil presiden pendamping Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang belum diketahui. Namun, SBY diprediksi akan memenangi pilpres jika berduet dengan Hidayat Nur Wahid (HNW).

Siapa sebenarnya yang cocok akan mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pilpres 2009 mendatang? Banyak sudah nama bermunculan, tapi ada yang menyarankan agar SBY disandingkan dengan tokoh politisi ketimbang teknokrat.

Sedikitnya 22 anggota DPR dari 6 fraksi mendukung diajukannya usulan hak angket pelanggaran hak konstitusional warga negara untuk memilih pada Pemilu 2009.

Puluhan massa yang menamakan dirinya Forum Masyarakat Pecinta Wiranto menggeruduk Lembaga Survei Indonesia (LSI). Lembaga survei ini dianggap ngawur dalam melakukan survei terhadap Wiranto.

Badan Liga Indonesia dan sejumlah perwakilan klub akhirnya melakukan pertemuan untuk mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalah perizinan di Indonesian Super League (ISL).

Bila memang JK tetap mau menjadi pendamping SBY sebagai calon wakil presiden, maka harus mampu menjaga disiplin kadernya di Partai Golkar dan DPR. Sebab, Golkar saat ini tercabik-cabik dalam beberapa faksi, termasuk yang tak mendukungnya.

Otak-atik siapa tokoh calon presiden yang paling kuat terpilih semakin menarik. Lembaga Survei Indonesia (LSI) dalam penelitiannya masih menempatkan SBY terkuat, itu pun bila dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 nanti ada enam calon presiden.

LSI memprediksikan capres yang kuat adalah tokoh yang gap dukungan elit dan massa pemilihnya kecil. Hubungan pilihan partai dan capres terlihat paling solid di Partai Demokrat dan SBY.

Hukuman pada Budi Sudarsono akhirnya diberlakukan. Pemain Sriwijaya FC itu dijatuhi  larangan bertanding oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk empat pertandingan.

Banyaknya kejanggalan Pemilu membuat Wakil Sekjen Partai Golkar Rully Chairul Azwar geram. Ia mempermasalahkan tingginya jumlah suara yang sah namun dibatalkan di dapilnya.