Di lantai 15 gedung Nusantara I ruang Fraksi PPP Dewan Perwakilan Rakyat Selasa (7/10/2014) sore tadi terjalin kesepakatan antara partai berlambang Kakbah itu dengan koalisi pengusung Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla.

Koalisi Merah Putih menyapu bersih perangkat DPR Senayan dan tak menyisakan sedikitpun untuk Koalisi Indonesia Hebat yang mendukung Jokowi-JK. Di tingkat DPRD DKI, KMP Jakarta menargetkan 4 dari 5 komisi yang ada akan diduduki mereka.

Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR menyapu bersih semua perangkat mulai dari kursi pimpinan dewan hingga kelengkapan dewan seperti komisi dan badan-badan. Akankah hal yang sama juga terjadi di DPRD DKI?

Parpol-parpol Koalisi Merah Putih (KMP) menggelar rapat di Hotel Mulia di kawasan Senayan, Jakarta. Waketum Gerindra Fadli Zon menuturkan rapat itu untuk membahas posisi PPP.

Koalisi Merah Putih melalui Ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie‎ menginstruksikan serangkaian upaya untuk memenangkan kursi pimpinan MPR, salah satunya mengubah Tatib tentang pengusulan calon pimpinan MPR dari DPD.

Rapat paripurna pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat seolah menjadi babak baru persaingan Koalisi Indonesia Hebat dengan Koalisi Merah Putih.

Partai Gerindra dan Koalisi Merah Putih (KMP) lainnya tidak menerima nama calon pimpinan MPR yang diajukan DPD, Oesman Sapta. Namun sikap berbeda ditunjukkan PPP. Bagi PPP, adalah hak DPD untuk menetapkan satu nama calon pimpinan MPR.

Koalisi Merah Putih menolak calon yang diajukan oleh DPD yaitu Oesman Sapta. KMP lebih setuju apabila Ahmad Muqowam yang merupakan kader PPP untuk diajukan.

Seperti tak mau kalah dengan rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, rapat paripurna MPR pun berlangsung dalam suasana 'panas'.

Partai Gerindra belum mengantongi nama cawagub DKI Jakarta yang bakal mendampingi Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M Taufik, berpendapat posisi cawagub DKI Jakarta kemungkinan besar berasal dari kader partai.