Wajah orang yang tidur terlihat begitu teduh, bahkan saat kondisi perang sekalipun. Demikian halnya yang terjadi di Suriah. Pria, wanita dan anak anak berbaring di tempat tidur tampak begitu tenang. Namun sebenarnya mereka telah tewas karena gas beracun.

Mesir terus memanas. Menyusul bentrokan berdarah yang terjadi di ibukota Kairo, kerusuhan terus meluas ke wilayah-wilayah Mesir lainnya.

Suriah saat ini terus memanas dan mengarah pada perang saudara. Ratusan ribu orang telah tewas dalam perang tersebut. Di tengah perang, kreativitas meningkat. Lihat saja mobil China ini yang beralih fungsi jadi mobil penarik mortir.

Sebagaimana dilansir oleh antarajatim.com, sebanyak 69 kepala keluarga yang terdiri 233 jiwa anggota Syiah masih berstatus sebagai pengungsi di Rusun Puspo Agro Jemundo, Sidoarjo.

Pemicu terjadinya konflik berdarah di Mesir dan Suriah pada dasarnya disebabkan karena adanya pemahaman sempit menyikapi pluralisme yang kemudian mengarah terjadinya konflik sektarian. Menjadi penting bagi Indonesia untuk belajar dari kasus di Mesir dan Suriah agar tidak terjadi di Indonesia.

Konflik Suriah terus berlangsung. Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat John Kerry menegaskan, krisis Suriah tak bisa diselesaikan secara militer.

Seorang remaja Turki tewas setelah terkena peluru nyasar saat kontak senjata di perbatasan Suriah. ABG berumur 16 tahun itu menghembuskan napas terakhir setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit.

Kelompok perlawanan Libanon, Hizbullah telah dimasukkan Uni Eropa dalam daftar organisasi teroris. Republik Islam Iran mengecam langkah Uni Eropa tersebut.

Di tengah situasi konflik memprihatinkan di Suriah, banyak pihak mengambil keuntungan dengan menimbun makanan. Mengantisipasi hal ini, pemerintah Suriah menetapkan hukuman bagi penimbun makanan.

Mengincar pasokan senjata yang dikirim dari Rusia