Insiden keracunan massal yang menimpa kades peserta Diklat Pengembangan SDM menarik perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kepala Badan Diklat pun turun ke lokasi untuk mengetahui pasti penyebabnya.

Inspeksi mendadak yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan di pabrik tahu yang mengandung formalin membuktikan masih ada pabrik nakal yang mencampurkan formalin dalam makanan. Padahal jelas-jelas, formalin sangat membahayakan kesehatan.

Makanan yang mengandun‎g formalin masih mengancam kesehatan masyarakat. Muncul anggapan bahwa makanan yang tidak mengandung formalin biasanya akan menarik perhatian lalat.

Pabrik tahu berformalin di Citayam, Bogor, disidak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurut pengakuan ‎pengelola, tahu ini dipasarkan dari Bogor hingga Bekasi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan sidak ke pabrik tahu yang mengandung formalin. Dalam sidak ini, BPOM menemukan 1 karung formalin dalam bentuk serbuk dan 7 jeriken formalin cair.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan sidak di pabrik tahu yang diduga mengandung formalin di daerah Citayam, Bogor. Sidak ini dilakukan menyusul semakin maraknya produk makanan yang mengandung formalin dan dapat membahayakan kesehatan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) berencana akan mengubah Perda nomor 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum. Nantinya PKL tidak lagi dilarang berjualan di tempat-tempat umum, seperti taman dan jembatan penyeberangan orang (JPO).

KPAI meminta pemerintah tak boleh abai terhadap jajanan anak di sekolah. Hal ini untuk melindungi anak dari makanan yang mengandung zat-zat berbahaya.

BPOM DKI Jakarta bersama KPAI melakukan inspeksi mendadak untuk mengecek jajanan anak di 3 SDN di Rawamangun, Jaktim. Satu makanan ditemukan positif mengandung pewarna tekstil.

KPAI dan BPOM melakukan sidak di 3 sekolah yang ada di Rawamangun, Jakarta Timur. Kedua lembaga tersebut ingin memastikan kesehatan jajanan anak di lingkungan sekolah.