Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta dan Menhut MS Kaban menghadap Presiden SBY dengan agenda spesial. Sebelum menerima keduanya, SBY rapat dengan 3 menteri.

Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta tidak terlalu memusingkan pemberitaan mengenai dugaan aliran dana BI. Meski repot dikejar media massa Paskah malah mengaku senang populer.

Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta menyatakan tidak akan mundur dari jabatannya terkait kasus dugaan aliran dana Bank Indonesia (BI) semasa dirinya menjabat sebagai Ketua Komisi IX DPR.

Presiden SBY meminta Paskah dan Kaban menjelaskan dugaan suap yang mereka terima semasa duduk di Komisi IX DPR. Meski jelas agendanya minta penjelasan, tapi wacana publik berharap lebih dari itu.

Dua menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) disebut-sebut menerima aliran dana Bank Indonesia (BI): Menhut MS Kaban dan Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta. Di tengah suara yang meminta dua menteri itu mundur, Presiden SBY pun memanggil mereka untuk klarifikasi.

Hamka Yandu dalam kesaksiannya di pengadilan Tipikor menyatakan semua anggota Komisi IX DPR menerima aliran dana BI. Kesaksian Hamka itu seharusnya dapat dibuktikan secara materil.

MS Kaban dan Paskah Suzetta, disebut ikut menerima aliran dana BI semasa bertugas di Komisi IX DPR. Akbar Tandjung menilai Presiden SBY bisa saja memberhentikan keduanya sekarang.

SBY akan memanggil Menhut MS Kaban dan Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta karena disebut-sebut menerima aliran dana BI. Kaban pasrah jika dicopot dari jabatannya.

Presiden SBY akan meminta klarifikasi langsung kepada Paskah Suzetta dan MS Kaban. 2 Menteri itu diminta menjelaskan soal berita yang menyebut mereka ikut menerima aliran dana BI semasa bertugas di Komisi IX DPR.

Menteri Kehutanan MS Kaban dan Kepala Bapenas Pazkah Suzetta disebut Hamka Yandhu ikut menikmati dana BI. KPK masih akan melihat perkembangan untuk menghadirkan dua menteri ini ke sidang korupsi aliran dana BI.