Setelah sempat tertunda sekitar 20 jam, Ronald (26) dan Rivan (24), dua terduga Anak Buah Kapal (ABK) yang dinaiki imigran gelap asal Timur Tengah diboyong ke Mako Ditpolair Polda Jatim.

Kemlu memastikan kondisi 16 warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Antartika baik. Bantuan kesehatan pun sudah disampaikan dari Kedutaan Besar RI (KBRI) terdekat.

Rencana memeriksa Ronald dan Rivan yang diduga sebagai Anak Buah Kapal (ABK) imigran gelap asal Timur Tengah yang tenggelam di Trenggalek ke Polda Jatim tertunda.

Dua orang yang mengaku nelayan dari NTT dirawat di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen. Dengan alasan keamanan, tangan kedua orang yang diduga Anak Buah Kapal (ABK) imigran yang tenggelam diborgol.

Dugaan Ronald dan Rivan sebagai Anak Buah Kapal (ABK) imigran gelap yang tenggelam di Trenggalek, semakin menguat. Kedua orang yang mengaku nelayan itu akan dibawa ke Polda Jatim.

Polisi menduga, dua orang asal NTT yang ditemukan di perairan Kabupaten Malang, adalah awak kapal tenggelam yang ditumpangi imigran gelap. Untuk mengetahui kebenarannya, polisi masih menunggu kondisi kedua nelayan itu membaik.

Petugas Basarnas Jatim yang berada di Trenggalek mendapat laporan temuan 15 korban perahu tenggelam dalam kondisi hidup. Mereka ditemukan di beberapa perairan di Jawa Timur.

Petugas Basarnas Jatim yang berada di Trenggalek mendapat laporan temuan 15 korban perahu tenggelam dalam kondisi hidup. Mereka ditemukan di beberapa perairan di Jawa Timur.

Musibah kapal tenggelam kembali terjadi. Sebuah kapal tongkang bermuatan solar dihajar ombak di perairan Bawean, Jawa Timur. Awak kapal berhasil diselamatkan.

Sebuah pesawat milik Selandia Baru diterbangkan untuk menyelamatkan kapal ikan Rusia yang terperangkap es di lautan Antartika, ABK asal Indonesia dilaporkan selamat.