Selama Januari-November 2009, tindak pidana yang dilakukan anak-anak di wilayah hukum Polwiltabes Surabaya mencapai 133 anak. Dari jumlah itu didominasi pencurian dengan pemberatan (curat).

Pencurian sepeda motor (curanmor) semakin mengerikan. Tidak hanya membawa peralatan untuk mencuri, para penjahat juga membawa senjata api untuk melindungi dirinya. Di Depok, dua orang pencuri sempat memuntahkan timah panas ke arah warga yang mengejarnya.

Tiga orang jaringan pencuri kendaraan bermotor yang sudah beraksi 11 TKP di Kota Pahlawan berhasil dibekuk. Salah satu tersangka terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha melarikan diri.

Selihai-lihainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Begitu juga dengan pencuri spesialis motor satu ini. Faruq (29) warga Nyamplungan diamankan setelah 14 kali beraksi.

Angka kriminalitas di wilayah hukum Polres Surabaya Selatan jumlahnya tertinggi dibandingkan dengan wilayah hukum polres di jajaran Polwiltabes Surabaya. Bahkan diperkirakan ada sekitar 1.000 kasus kriminalitas dan ini menjadi rekor di Jawa Timur.

Seorang sopir truk tronton, Hasan (29) kaget saat diberitahu warga jika 2 karung biji coklat yang dimuat telah raib. 2 karung biji coklat seberat 150 kg dijual dua pelaku seharga Rp 1,9 juta.

Setelah menembak mati seorang pelaku curanmor Mulyorejo, Buang Prayitno (32), polisi saat ini memburu 2 pelaku anggota jaringan curanmor lainnya. Kedua pelaku itu adalah teman kerja Buang.

Dua pelaku pencurian bermotor yang biasa beraksi di kampus diburu Polsek Mulyorejo. Dua orang pelaku ini berinisial M dan D kabur saat petugas melakukan pengejaran.

Pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) spesialis kampus C Unair ditembak mati Polsek Mulyorejo. Pelaku terpaksa ditembak mati karena berusaha melarikan diri.

Operasi Sikat Baya 2009 juga digelar Polres Surabaya Selatan dan jajarannya. Operasi berlangsung selama 20 hari berhasil menangkap 54 pelaku dan mengungkap 44 kasus.