Ketua MA Hatta Ali memastikan biaya carter pesawat jet dalam kunjungan kerja ke Wakatobi, Sultra memakai dana APBN. Hatta Ali membantah tegas ada sponsor yang membiayai perjalanan tersebut.

Pejabat MA mencarter pesawat jet dalam rangka pembinaan bawahan di Wakatobi awal bulan ini. MA menilai carter pesawat sudah lumrah dilakukan oleh kementerian dan lembaga negara lainnya.

Ketua MA dan jajarannya mencarter pesawat jet yang digunakan dirinya dan rombongan ke Wakatobi. Seluruh pimpinan ikut, kecuali Wakil Ketua MA bidang Nonyudisial Suwardi dan Artidjo Alkostar.

Hampir 20 hari berlalu, MA belum mempublikasikan anggaran yang dipakai untuk mencarter pesawat jet ke Wakatobi. Tak hanya masyarakat, sesepuh MA pun sangat menyayangkan hal itu terjadi di lembaga peradilan tertinggi di Indonesia.

Rombongan MA mencarter pesawat jet dalam kunjungan kerjanya ke Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal tersebut dinilai terlalu berlebihan dan pemerintah harus menegur keras.

Pimpinan MA mencarter pesawat jet ke Wakatobi dalam rangka pembinaan bawahan. Banyak pihak menyayangkan, dari KY, elemen masyarakat hingga mantan Ketua MA Harifin Tumpa.

Ketua MA dan jajarannya mencarter pesawat jet untuk kunjungan kerja ke Wakatobi. Ternyata, hal ini bukan hal baru. Seorang pimpinan KY pernah memergoki hal serupa yang dilakukan pejabat teras MA.

Keputusan Ketua MA Hatta Ali dan jajarannya mencarter pesawat jet ke Wakatobi sangat disayangkan. Tidak hanya oleh masyarakat tetapi juga oleh mantan Ketua MA, Harifin Tumpa.

Ketua MA dan jajarannya mencarter pesawat jet ke Wakatobi, Sultra dengan uang rakyat. Hal ini dilakukan untuk melakukan pembinaan hakim di Sultra dan Sulawesi Tengah (Sulteng).

Hakim agung Gayus Lumbuun pernah memprotes karena diperlakukan seperti kambing yaitu mendapat tiket pesawat kelas ekonomi. Tapi itu dulu. Kini, pimpinan MA mencarter pesawat jet dengan uang rakyat.