Konflik internal di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN) diprediksi bakal berjalan panjang. Sebab Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir sampai saat ini masih belum mau menerima hasil keputusan Rapimans Yogya yang mencalonkan Hatta Rajasa sebagai cawapres tunggal SBY.

Nasib Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto akan diputuskan pada Rapimnas Gerindra. Rapat para pimpinan partai ini akan secara khusus membahas pencapresan Prabowo beserta pasangannya.

Polemik seusai Rakernas PAN di Yogya masih terus berlanjut. Pendukung SB mengancam menggelar Rakernassus di Jakarta 9 Mei 2009. Namun, dalam AD/ART, tidak ada istilah Rakernassus di PAN.

Partai Gerindra disebut-sebut menggelontorkan dana jutaan dolar AS agar Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir mendukung Prabowo. Isu ini dibantah Gerindra keras-keras.

Rapat kerja nasional (Rakernas) PAN yang digelar di Yogyakarta dianggap tidak sah. Untuk itu, akan ada rakernas khusus pada tanggal 9 Mei 2009 di Jakarta.

Keputusan Rakernas PAN untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat (PD) dan mengajukan Hatta Rajasa sebagai cawapres masih terhalang kerikil-kerikil. Ada yang mempertanyakan legitimasi Rakernas PAN di Yogya.

"Ini sungguh indah karena acara yang dibuka oleh Mas Tris  tadi pagi tidak ada centang perentang. Seolah ada tangan malaikat yang mengatur," kata Amien.

Rapar kerja Nasional PAN akhirnya menghasilkan 3 keputusan di antaranya berkoalisi dengan Demokrat dalam Pilpres 2009. Namun pembacaan keputusan tidak dihadiri oleh Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir.

Selesai sudah Rakernas PAN di Hotel Sheraton, Yogyakarta. Rakernas memutuskan PAN berkoalisi dengan Partai Demokrat dalam Pilpres 2009 dan mengusung Hatta Rajasa sebagai cawapres pendamping SBY.

Perang mulut terjadi antara pendukung Hatta Rajasa dan Soetrisno Bachir (SB) dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Yogyakarta. Mereka saling melemparkan yel-yel mendukung jagoan masing-masing.