Kepemilikan rusunawa subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) saat ini banyak yang beralih dinikmati orang-orang kaya. 

Kenyataan bahwa rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) lebih banyak dinikmati orang mampu sudah menjadi rahasia umum di Jakarta.

Rencana pemerintah membangun rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Pasar Minggu dan Pasar Rumput masih terkendala status lahan.

"Dulu konsepnya kita bikin pakai Dana Bencana, sekarang kan tidak boleh. Kalau ditangkap KPK dan BPKP, kan tidak lucu juga," kata Wagub DKI Jakarta, Basuki T Purnama.

Kami sebagai warga dan ketua RT 01/RW 09 Kelurahan Benhil, menolak dibangunnya menara BTS di atas bangunan Rusun Benhil I tanpa ada sosialisasi yang benar terhadap warga atau bahkan ketua RT yang ada.

Pihak pengelola rumah susun mengeluhkan masih banyaknya oknum yang memprovokasi kepengurusan rumah susun. Oknum menuduh banyak manipulasi dalam kepengurusan rusun oleh pengelola tersebut.

Pengembang properti masih keberatan dengan adanya regulasi terkait mewajibkan pengembang harus membangun 20% rusun umum (segmen bawah) dari luas lantai rusun komersial.

Setelah dua cluster terisi, saat ini cluster C di Rusun Marunda juga siap dihuni. Kepala UPT Perumahan dan Rusun Wilayah I Jati Waluyo mengatakan daftar calon penghuni cluster tersebut telah disusun. Setelah dibenahi, cluster tersebut siap dihuni bulan depan.

Kepala UPT Perumahan dan Rusun Wilayah I Jakarta Utara Jati Waluyo mendapat aduan dari warga soal dana deposit yang raib di rekening warga penghuni rusun Marunda. Gubernur DKI Joko Widodo pun bereaksi soal ini.

Jokowi ingin warga Rusun Marunda mandiri dan tidak ketergantungan. Ia perlahan akan menghentikan bantuan.