Diam-diam KPK ternyata melakukan penyadapan dalam kasus suap wisma atlet. Hubungan komunikasi petinggi PT Duta Graha Indah pun terekam oleh KPK.

PT DGI menjadi pemenang tender proyek pembangunan wisma atlet di Palembang. Perusahaan itu mengakui jika mereka berhasil mendapatkan proyek itu atas bantuan Nazaruddin dan Rosa.

Proyek pembangunan RSUD Ponorogo disebut-sebut dalam sidang kasus suap pembangunan wisma atlet. Ada sejumlah cek yang disiapkan PT DGI berhubungan dengan RS ini.

PT DGI telah menyiapkan uang Rp 650 juta untuk Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin. Uang itu tidak lagi berbentuk cek dan sudah siap dikucurkan.

"Ini kaitannya dalam kasus Nazaruddin, sedangkan Nazaruddin kan ditangani KPK. Maka kami serahkan sepenuhnya dan mendukung KPK dalam rangka penyelidikan dan penyidikan hal terkait," ujar Wakil Jaksa Agung Darmono.

Majelis hakim menolak nota keberatan terdakwa kasus suap Wisma Atlet, Mindo Rosalina Manulang. Hakim meminta supaya persidangan ini dilanjutkan ke pemeriksaan saksi.

Siapa saja pengurus PD yang diklarifikasi terkait kasus wisma atlet? "DK sudah memanggil beberapa. Yang sudah baru Angie dan Mirwan," ujar Ketua Fraksi PD Jafar Hafsah.

Polisi memeriksa dua saksi untuk kasus dugaan pencemaran nama baik Anas Urbaningrum. Dua saksi itu adalah pengurus DPP PD yakni Hutomo Agus Subekti dan Amal Al Ghazaly.

Sidang kasus suap wisma atlet dengan terdakwa Mohammad El Idris, akhirnya memasuki pemeriksaan saksi. Rencananya, Direktur Utama PT DGI Dudung Purwadi akan dihadirkan sebagai saksi.

Tersangka kasus suap wisma atlet, Wafid Muharam mengaku diminta oleh Menpora Andi Mallarangeng untuk menindaklajuti pertemuan antara tiga kader Partai Demokrat yakni Andi sendiri dengan Muhammad Nazaruddin, Angelina Sondakh serta Mahyuddin.