Polisi diminta segera menindaklanjuti hasil pemeriksaan Propam Polri yang menyebut adanya rekayasa dalam kasus narkoba Susandi Sukatma alias Aan.

Polda Metro Jaya menjamin tidak akan menyia-nyiakan masukan dari Propam Mabes Polri dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum terkait kasus Sukatma Susandi alias Aan. Polda Metro akan mempelajarinya.

Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ito Sumardi menolak mengomentari soal kasus Susandi Sukatma alias Aan. Kabareskrim meminta agar kasus itu ditanyakan ke Polda Metro Jaya.

Satgas Pemberantasan Mafia Hukum meminta agar kasus penganiayaan Suhandi alias Aan segera diusut kepolisian. Pihak terlapor, yakni Viktor Laiskodat diminta untuk segera diperiksa.

Kuasa hukum Suhandi alias Aan tetap berkeyakinan kasus narkoba Suhandi alias Aan sebagai rekayasa kepolisian. Guna membuktikannya, penyidik Propam akan dihadirkan sebagai saksi di persidangan.

Satgas Pemberantasan Mafia Hukum berjanji akan mengawal jalannya sidang kasus narkoba dengan tersangka Suhandi alias Aan. Satgas ingin agar proses sidang berjalan lancar dan fair.

Meski dinilai ada unsur rekayasa, namun kasus narkoba Suhandi alias Aan tetap berlanjut hingga persidangan. Sidang akan digelar pada Rabu (24/2/2010).

Kuasa Hukum Suhandi alias Aan dari Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menemui Kadivpropam Irjen Pol Oegroseno di Mabes Polri. Kontras ingin mengklarifikasi temuan Propam terkait adanya dugaan rekayasa dalam kasus Aan.

Propam Mabes Polri menemukan indikasi rekayasa dalam kasus narkoba Aan. Propam akan meminta keterangan pihak Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.

Aan curhat kepada Satgas Pemberantasan Mafia Hukum bila ia tidak pernah memakai narkoba. Satgas berpendapat untuk kasus Aan bisa ditempuh alternatif hukum seperti SP3.