Polri tetap menilai rencana perlindungan Safe House yang diberikan Lembaga Perlindungan Saksi dan korban (LPSK) kepada Komjen Pol Susno Duadji tidak diperlukan. Sebab, Susno sekarang berada di tempat yang aman.

Mabes Polri tidak akan gegabah menindaklanjuti isu suap yang menimpa pejabat Bank Indonesia (BI) senilai US$ 1,3 juta. Polri akan koordinasi terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan.

Tim kuasa hukum Mabes Polri membacakan duplik. Guna membantah semua tudingan kubu Susno, Polri membeberkan bukti yang memperkuat sangkaan suap, yakni karcis parkir hingga rekening koran.

Berkas tersangka kasus suap dan gratifikasi hakim kasus Gayus Tambunan, Muhtadi Asnun telah dilimpahkan ke kejaksaan. Polri berharap kasus itu berkasnya bisa P21 atau lengkap sehingga segera disidangkan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajukan banding atas putusan terpidana kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Endin AJ Sofihara. Politisi PPP tersebut dinilai menerima hukuman terlalu ringan.

Mantan anggota DPR dari PPP Endin AJ Soefihara terbukti menerima gratifikasi senilai Rp 500 juta terkait pemilihan DGS BI yang dimenangkan Miranda Gultom. Endin divonis hukuman pidana penjara selama 1 tahun 3 bulan plus denda Rp 100 juta.

Dalam kasus dugaan suap perkara PT Salma Arowana Lestari (PT SAL), Mabes Polri menetapkan Komjen Pol Susno Duadji sebagai tersangka yang disuap. Sementara, pelaku penyuapan belum diproses.

Penahanan Komjen Pol Susno Duadji dinilai karena ada unsur balas dendam dan kepentingan politik kekuasaan. Namun Polri membantah hal tersebut.

Haposan Hutagalung sudah mendengar penetapan Komjen Pol Susno Duadji sebagai tersangka kasus suap/gratifikasi perkara Arowana. Bagaimana tanggapan Haposan?

Komjen Pol Susno Duadji ditangkap tim penyidik Mabes Polri terkait kasus dugaan suap atau gratifikasi dalam perkara investasi ikan Arwana di Riau. Di malam pertamanya 'menginap' di Mabes Polri, dia hanya bisa tidur selama 2 jam.