BRI berhasil mencetak laba bersih kuartal I 2004 sebesar Rp 1,1 triliun atau naik 46,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya tercatat Rp 752 miliar.

BI akan tetap memaksakan dibentuknya tim likuidasi melalui jalur pengadilan untuk BDB meski RUPS bank tersebut menolak keputusan likuidasi dari otoritas moneter.

Penurunan transaksi perdagangan obligasi baik pemerintah maupun korporasi yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh faktor eksternal. Hal ini mengakibatkan harga obligasi menjadi naik.

Teguran BI kepada bank yang diduga menjadi spekulan valas hingga membuat rupiah terpuruk dinilai tidak efektif, karena BI tak punya landasan hukum.

Bank BNI sebagai bank pembayar dana-dana milik nasabah Bank Dagang Bali (BDB) dan Bank Asiatic selama tiga pekan ini telah membayar sekitar Rp 50 miliar.

Deposito milik nasabah BDB dan Bank Asiatic ternyata belum bisa dibayarkan UP3. Pasalnya, BPKP belum bisa menyimpulkan hasil verifikasi deposito tersebut.

Pemerintah belum bisa membayarkan dana penjaminan kepada 30.000 rekening tabungan BDB dan Bank Asiatic karena masih menunggu pendapat BI. Pasalnya, sebagian besar rekening itu dokumennya tidak lengkap.

Pemerintah akan membayar giro dan deposito milik nasabah BDB dan Bank Asiatic pada Rabu, pekan ini. Pembayaran dilakukan setelah hari ini BPKP menyelesaikan verifikasi giro dan deposito tersebut.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Anwar Nasution menegaskan dinaikkannya suku bunga penjaminan menjadi 7,25 persen untuk simpanan rupiah dan 0,73 persen dalam dolar AS selama Mei 2004 bukan diakibatkan adanya rencana kenaikan suku bunga The Fed.

Rupiah selama April 2004 sedikit tertekan. Tekanan tersebut dipengaruhi oleh rambatan penguatan dolar AS secara global serta upaya perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina.