Bentrok Brimob-TNI AD di Batam, Kepulauan Riau, pada Rabu (19/11/2014) kemarin berawal dari bentrok pada September 2014 lalu. Insiden ini berawal dari penggerebekan lokasi BBM ilegal pada Minggu (21/9) malam. Jiwa korsa hingga persoalan beking BBM ilegal disebutkan menjadi motifnya.

Ajudan Presiden Jokowi dan Wapres JK dari Polri sudah mulai bertugas. Pagi ini dalam pelantikan menteri di Istana Negara tampak masing-masing ajudan, baik Jokowi maupun JK sudah terlihat. 

Wakil Presiden Jusuf kalla (JK) menyebut Komjen Budi Gunawan dan Hendropriyono tidak berada dalam dafar kabinet Jokowi-JK. JK menyebut keduanya menolak diajukan namanya sebagai menteri.

Kapolri Jenderal Sutarman menutup rapat mengenai pemilihan ajudan presiden-wakil presiden dari unsur kepolisian. Pastinya empat nama sudah diserahkan Polri ke Jokowi dan JK.

Daftar calon menteri Jokowi JK beredar. Entah benar atau tidak isi daftar itu, belum diketahui pasti. Tapi kabarnya Kadiv Propam Polri Irjen Syafruddin yang juga mantan ajudan Jusuf Kalla (JK) ikut masuk daftar.

Dua jenderal aktif Polri diisukan masuk dalam daftar calon menteri kabinet Jokowi JK. Dua nama yang disebut-sebut masuk yakni Komjen Budi Gunawan dan Kadiv Propam Polri Irjen Syafruddin. 

Sejumlah nama calon menteri beredar. Kabarnya nama calon menteri itu sudah disodorkan Jokowi ke PPATK dan KPK. Nah, dalam daftar itu ada dua nama jenderal polisi aktif. Siapa mereka? 

TNI dan Polri merampungkan hasil investigasi bersama terkait bentrokan yang terjadi (21/9) lalu di Batam. Tidak berhenti di situ, Polri melanjutkan temuan investigasi dengan memeriksa anggotanya yang melakukan penembakan terhadap empat anggota TNI.

Bentrokan TNI dan Brimob di Batam dipicu dugaan penimbunan BBM. Guna mengusut kasus penimbunan BBM itu, kepolisian masih menunggu hasil investigasi tim gabungan.

Buntut bentrok TNI dan Brimob di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), masing-masing instansi menerjunkan tim investigasi guna menyelidiki asal-muasal pemicu bentrok. Bagaimana hasilnya?