KPK masih mempelajari laporan Yusuf Supendi soal dugaan tindak penggelapan keuangan PKS yang dilakukan Anis Matta. KPK akan segera mengirim surat kepada Yusuf untuk menjelaskan hasil penelaahannya.

PKS dirudung masalah silih berganti. Awal Maret lalu, Sekjen PKS Anis Matta, diserang penyebaran video asusila palsu. Belum genap sebulan, PKS kembali disibukkan berita miring yang dihembuskan Yusuf Supendi.

Kisruh internal PKS ditiup oleh pendiri PK (Partai Keadilan), Yusuf Supendi. Politisi sepuh itu melaporkan dugaan penggelapan dana/korupsi oleh elite politisi muda PKS. Sebenarnya sekaya apa para politisi muda PKS?

Wasekjen PKS Fahri Hamzah mengusulkan agar semua perkara korupsi ditangani KPK. Usul ini dinilai hanya lontaran iming-iming belaka karena selama ini saja politisi di DPR tidak terbukti mendukung secara penuh kerja dari KPK.

Komisi KPK menyambut baik usulan Wasekjen PKS Fahri Hamzah agar semua perkara korupsi ditangani KPK. Namun KPK merasa jauh dari kata siap untuk dapat menerapkan usulan tersebut karena dinilai memerlukan persiapan yang cukup besar.

Wasekjen PKS, Fahri Hamzah menilai ada dualisme dalam penuntutan kasus korupsi. Selain kejaksaan, KPK juga memiliki kewenangan untuk melakukan penuntutan dalam kasus korupsi.

Wasekjen PKS Fahri Hamzah mengusulkan agar partainya tidak perlu melakukan islah atau berdamai dengan Yusuf Supendi. Menurutnya partai sudah tidak memiliki hubungan dengan Yusuf.

Perseteruan antara pendiri Partai Keadilan (PK) Yusuf Supendi dan para elit Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai akan menghancurkan partai ini pelan-pelan. Sudah saatnya, para elit partai ini islah atau berdamai.

Dipecat dari PKS ternyata bukan hal yang ditakuti Yusuf Supendi. Pendiri Partai Keadilan (PK) itu justru menunggu SK pemecatan yang tak kunjung turun.

Yusuf Supendi benar-benar tidak main-main. Selain melaporkan Sekjen PKS Anis Matta ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pendiri Partai Keadilan (PK) itu juga bakal menggugat PKS ke Mahkamah Konstitusi (MK).