Sejak tadi malam hujan mengguyur wilayah Bogor, Jawa Barat. Kondisi pintu air Katulampa sampai saat ini masih status normal atau masih siaga empat dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter.

Banjir yang terjadi di awal tahun 2014 ini tidak hanya mengakibatkan rusaknya sejumlah jalan di Jakarta Utara. Banjir juga menyebabkan rusaknya sejumlah taman dan jalur hijau di Jakut yang mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta.

Sudah hampir sebulan Jalan Baru, Ancol Selatan, Jakarta Utara terendam air setinggi lutut orang dewasa. Penyebabnya karena tidak ada saluran pembuangan air di wilayah itu.

Banjir masih terjadi di sekitar Sunter. Genangan air ini membuat pengendara harus antre panjang sebelum bisa melintas. Pemotor yang tak sabar naik ke taman yang ada di tengah jalan dan melindas tanaman.

Sejumlah ruas jalan di kawasan Jakarta Utara tergenang akibat banjir. Genangan air yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kendaraan roda dua mogok.

Berpetualang di banjir Jakarta memang cukup melelahkan. Bayangkan, butuh lima jam untuk menempuh jarak dari Gunung Sahari ke Kelapa Gading.

Sekitar 20 pemotor berhasil menembus banjir di Jl Mitra Sunter Boulevard, Jakut. Namun konsekuensinya, motor mereka malah mogok. Seperti yang dialami oleh wanita ini.

Kompleks perumahan di Cempaka Putih tergenang banjir. Hujan yang deras membuat air di anak Kali Sunter meluap. Warga perumahan yang cukup elite itu terlihat berperahu karet.

Air juga menggenangi kawasan menjelang pintu masuk Ancol Timur, Jakarta Utara. Motor tak bisa bergerak secara leluasa.

Jalan A Yani, tepatnya di depan kantor Gudang Garam, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, banjir setinggi 30 cm. Motor pun tak mau lewat dan terpaksa masuk tol. PT Citra Marga Nusapala Persada sebagai pengelola Tol Wiyoto Wiyono terpaksa memberikan toleransi motor masuk tol di kedua arahnya.