Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mulai hari ini, Senin 2 Juni 2014 resmi menjalankan tugas sebagai Plt Gubernur. Hal ini menyusul dikeluarkannya pengajuan cuti Gubernur DKI Joko Widodo untuk mengikuti Pilpres 2014.

Tim Prabowo-Hatta mengungkap kegagalan Joko Widodo memimpin DKI Jakarta. Kubu tim sukses Jokowi-JK pun langsung angkat bicara.

Ahok memastikan agenda blusukan tidak akan jadi prioritasnya selama jadi Plt gubernur nanti. Namun bukan berarti Ahok akan tetap diam di kantor. Dia mengatakan dia akan blusukan ke lapangan jika memang diperlukan.

Lain Jokowi, lain pula gaya blusukan Ahok. Ahok tidak akan blusukan ke jalanan jika kelak menjabat Plt Gubernur DKI Jakarta. Ia cukup melakukan kontrol dari balik meja dengan memanfaatkan teknologi canggih.

Ahok akan mengunggah ke media sosial setiap rapat pimpinan yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, rapat TPUT ke dalam akun resminya di Youtube, PemprovDKI.

Ahok memastikan jalannya roda pemerintahan tidak akan terganggu selama Gubernur Jokowi cuti panjang nanti. Namun, bagaimana cara Ahok mengelola ibu kota nanti?

"Ini situasi tidak gampang, apalagi posisi saya agak kejepit nih sekarang," kata Ahok. Hal ini diungkapkannya ketika melepas Tim Penasihat Teknis Arsitektur Perkotaan dan Bangunan 2010-2013 di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2014).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara soal amukannya di Pos Jembatan Timbang. Ia berceloteh gayanya tertular pemimpin ibu kota. 

Rapat paripurna DPRD DKI hari ketiga tak dihadiri oleh Gubernur Joko Widodo. Dia memilih untuk blusukan ke lokasi kebakaran di Pasar Senen dan mewakilkan kehadirannya pada Wagub Basuki Tjahaja Purnama.

Pakar politik LIPI Prof Dr Indria Samego, MA, menilai Jokowi perlu mencari pendamping seperti Ahok, yang tegas dan bisa saling melengkapi.