Anggota tim pengawas Century DPR meminta KPK mengeluarkan kesimpulan apakah ada unsur korupsi atau tidak di kasus Century. Namun KPK tidak mau buru-buru mengeluarkan putusan itu.

Wakil Ketua Komisi III DPR Fahri Hamzah menilai jawaban kasus Century ada di DPR, bukan di KPK. Karena itu usai bertandang ke KPK dia memberi sinyal akan mendorong kasus ini ke arah hak menyatakan pendapat.

Tim kecil yang merupakan bagian dari Tim Pengawas Century hari ini menggelar rapat di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rapat yang berlangsung tertutup itu akan membahas tindak lanjut dari kasus Century.

Pimpinan DPR RI menetapkan komposisi pimpinan di Komisi III DPR RI tidak mengalami perubahan. Ketua Komisi III dijabat oleh Benny Kabur Harman dari Fraksi Partai Demokrat, Wakil Ketua dijabat oleh Aziz Syamsuddin (F-PG), Tjatur Sapto Edy (F-PAN), dan Fahri Hamzah (F-PKS).

Kasus Nazaruddin menyita perhatian publik. Kini ditambah lagi dengan surat Nazaruddin pada SBY. Anggota Komisi III dari FPKS, Fahri Hamzah pun menilai kasus Nazaruddin ini sarat rekayasa.

Pengacara Nazaruddin, OC Kaligis, mendatangi Rutan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok. Kaligis tidak datang sendiri, melainkan ditemani oleh beberapa anggota Komisi III DPR RI.

Pimpinan Komisi III DPR akan membantu M Nasir menemui sepupunya Nazaruddin di Rutan Mako Brimob, Depok.

Dengan terisak-siak M Nasir menemui pimpinan DPR untuk mengadukan masalah sepupunya, M Nazaruddin. Ia meminta agar dia bisa bertemu dengan mantan bendahara umum Partai Demokrat itu.

Presiden SBY akan menyematkan bintang kehormatan dan bintang jasa Adipradana kepada beberapa tokoh. Termasuk Ibu Negara Ani Yudhoyono. Hal ini pun menimbulkan polemik.

Anggota Timwas Century Fahri Hamzah menatakan, meninggalnya pengusaha rokok Boedi Sampoerna dipastikan tidak akan mempengaruhi penuntasan penyelidikan kasus dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun. Boedi Sampoerna bukan saksi kunci atas dana talangan Bank Century.