Komisi X DPR yang membidangi pendidikan mengecam keras Masa Orientasi Siswa (MOS) yang menjadi sarana bullying bagi siswa baru. Polisi dan Dinas Pendidikan harus bertindak tegas meyikapi bullying seperti yang terjadi di SMA Don Bosco.

Semakin maraknya kasus bullying di sekolah, sebaiknya Masa Orientasi Siswa (MOS) di bubarkan saja. Karena itu hanya dijadikan ajang balas dendam yang dilakukan oleh senior kepada junior.

Kasus bullying yang terjadi di saat masa orientasi pada penerimaan siswa baru merupakan tanggung jawab kepala sekolah. Jadi kepala sekolah dilarang mangkir jika siswa di sekolah tersebut menjadi pelaku kekerasan.

Polisi akan memanggil 9 siswa SMA Don Bosco Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Senin (30/7) besok. Pemanggilan ini terkait dugaan kekerasan terhadap 5 juniornya. 9 siswa ini diperiksa dengan status saksi.

Kasus dugaan bullying di SMA Don Bosco menambah panjang daftar bullying di sekolah seluruh Indonesia. Komnas Perlindungan Anak (PA) setiap tahun mendata kasus bullying, saat ini rekor masih dipegang tahun 2011.

Korban bullying bisa mengalami trauma fisik dan mental meski cuma diejek atau mungkin dipukul. Namun di China, bullying terhadap seorang bocah lelaki berujung koma 8 hari gara-gara anus korban dipasangi selang kompresor lalu dipompa.

Polisi telah mengendus peran sembilan siswa SMA Don Bosco terduga pelaku penganiayaan juniornya. Mereka akan dikonfrontir satu sama lain untuk mendalami peran mereka masing-masing.

Sembilan siswa SMA Don Bosco Pondok Indah Jakarta diduga sebagai pelaku penganiayaan pada junior mereka. Dan mereka memiliki peran yang bervariasi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh meminta pelaku bullying di SMA Don Bosco ditindak tegas. Ia menyatakan kekerasan macam apapun tidak diperkenankan dalam dunia pendidikan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh meminta pelaku bullying di SMA Don Bosco ditindak tegas. Ia menyatakan kekerasan macam apapun tidak diperkenankan dalam dunia pendidikan.