Para petani tebu dan peneliti perkebunan gula Indonesia minta pemprov Jatim lebih bijaksana, dengan hanya memberi sanksi denda bagi pabrik gula (PG) Gempolkrep. Namun, Gubernur Jatim tetap berpegang teguh pada pendiriannya.

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Timur melarang Pabrik Gula Gempolkrep beroperasi selama 3 hari. Sebab, limbah pabrik gula milik BUMN ini sudah mencemari Kali Surabaya diluar batas.

Ada yang mencengangkan dari hasil temuan LSM lingkungan hidup, Ecoton. Di sepanjang sungai Sidoarjo dan Surabaya terdapat 1.282 WC pinggir sungai. Dengan begitu, kualitas air di Kali Surabaya tidak layak untuk dimanfaatkan sebagai air minum.

Investigasi LSM lingkungan hidup, Ecoton, selama setahun terakhir menunjukkan jika Kali Surabaya sudah beralih fungsi menjadi tempat sampah. Sampah yang memenuhi Kali Surabaya didominasi oleh sampah popok dan kotoran manusia.

Warga Perumahan Turangga RT 02 RW 01 Kelurahan Turangga Kecamatan Lengkong resah. Taman yang berada di perumahan mereka kini telah berubah menjadi bangunan rumah.

Hampir separuh wilayah Surabaya saat ini mengalami kesulitan air bersih. Pasalnya, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Karangpilang I dan Karangpilang II milik PDAM yang menyuplai air bersih ke masyarakat terganggu karena listrik mati.

Dianggap tak layak dan memnuhi syarat, Rumah Potong Hewan (RPH) Krian rencananya akan direlokasi ke tempat lain. Pasalnya, alat pengolahan air limbahnya sudah tak bisa berfungsi dengan baik.

Pihak-pihak yang dianggap sebagai pencemar Kali Surabaya terus disidik polisi. Hasilnya, 3 perusahaan ditetapkan sebagai pihak yang terbukti telah mencemari Kali Surabaya yang ada di Karangpilang.

Dianggap mencemari kali Surabaya, 5 perusahaan yang berada di kawasan DAS Kali Surabaya disidik polisi. Bukti itu ditemukan polisi setelah berpatroli bersama Perum Jasa Tirta, Ecoton dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim.

Air Kali Surabaya yang digunakan jutaan warga  ternyata sangat tidak layak dikonsumsi. Padahal, setiap tahunnya sekitar 300 juta meter kubik air kali itu dinikmati warga di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.