Pemilihan presiden yang akan berlangsung pada 9 Juli 2014 benar-benar menjadi pesta meriah dan penuh distorsi di mana-mana. Ranah media sosial menjadi arena laga tanding tanpa batas dari kedua kubu. Dari mereka yang berada di tim resmi kampanye kedua pasangan sampai relawan yang tumbuh berkembang di berbagai daerah dan ragam komunitas.

DPP Partai Golkar memberhentikan tiga orang kadernya karena dianggap 'mbalelo' dengan keputusan partai, yaitu Agus Gumiwang, Nusron Wahid dan Poempida Hidayatullah. Dua diantaranya yaitu Agus dan Nusron adalah caleg terpilih DPR 2014-2019.

Gerindra optimistis bakal menguasai panggung debat capres kedua bertema ekonomi, Minggu (15/6) besok lusa. Konsep ekonomi kerakyatan akan menjadi senjata Prabowo dalam menghadapi Jokowi.

Kubu Jokowi-JK tidak mempercayai hasil survei yang diselenggarakan oleh Lembaga Survei Nasional (LSN) yang menempatkan Prabowo Subianto di atas Jokowi. Seperti apa track record LSN yang menempatkan Prabowo sebagai capres terkuat saat ini?

KPU Jabar segera mengumpulkan 100 calon anggota DPRD Jabar yang terpilih dalam pileg lalu. Mereka diagendakan diundang ke Kantor KPU Jabar pekan depan.

Kehadiran Bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo di dunia politik terhitung singkat. Namun Hary sudah merasakan semua posisi. Sayang Hary harus menutup karier politik sebelum Pilpres dihelat.

Tok! KPU resmi menutup pendaftaran capres-cawapres peserta Pilpres. Pilpres 2014 sudah pasti jadi ajang head to head pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. Ironisnya, WIN-HT yang merupakan pasangan pertama yang mendeklarasikan diri harus berakhir.

Membuka Rapimnas Partai Demokrat, SBY menyoroti turunnya suara PD di Pileg. Menurut SBY, suara PD turun lantaran sejumlah elite terlilit korupsi.

Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan meminta maaf ke Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini karena perolehan suara partai yang menurun drastis dibandingkan pemilu 2009 lalu.

Dinamika politik jelang penyelenggaraan pemilu presiden makin panas. Tak jarang dalam kompetisi pilpres, antar capres saling melontarkan manuver-manuver negatif. Muhammadiyah mengimbau kepada para capres dan cawapres agar mengedepankan etika dalam berpolitik.