Di tengah isu yang ramai di kalangan perfilman nasional mengenai 'Skandal Berlinale' yang berujung batalnya pengiriman delegasi, beberapa insan film justru sudah melenggang ke festival film bergengsi di sana. Salah satunya Arifin Putra yang mengikuti Berlinale Talents Campus.

Sutradara Joko Anwar mengungkap "skandal" pengiriman delegasi ke Festival Film Berlin yang ditunjuk Kemenpar. Pelaku industri perfilman pun heboh. Pengamat film Shandy Gasella mengingatkan bahwa masalahnya tak berhenti pada soal jadi berangkat atau tidak delegasi yang dipertanyakan itu.

Sutradara Joko Anwar merasa ada pihak yang lebih penting untuk diberangkatkan pemerintah menghadiri Festival Film Berlin pada 5-15 Februari mendatang, dibanding orang-orang tak jelas yang diajukan. Apa tanggapan Kemenpar?

Sutradara Joko Anwar menyampaikan kritik secara terbuka tentang rencana pengiriman delegasi Indonesia ke Festival Film Berlin yang digelar pada 5-15 Februari mendatang. Menurutnya acara itu hanya digunakan untuk jalan-jalan pejabat.

Ada saja cara Lux untuk memanjakan para wanita di Indonesia. Rabu (28/1) lalu, Lux menyulap Empirica yang berlokasi di SCBD, Jakarta Selatan menjadi taman rahasia yang dipenuhi French Rose.

Setelah Babi Buta yang Ingin Terbang (2008) yang disutradarai Edwin dan Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta (2013) arahan Mouly Surya, sebuah film Indonesia kembali berkompetisi utama di festival film internasional Rotterdam.

Narasi penuh renungan dari pendekar tua Cempaka (Christine Hakim dengan suara beratnya) yang mengawali kisah dunia persilatan ini, serta bagaimana film ini menampilkan sosoknya yang berwibawa penuh kharisma, berhasil membuai pada kesan pertama. Selanjutnya?

Setelah sempat memamerkan kemesraannya bersama aktris Tara Basro di Instagram, Arifin Putra memang tak pernah mengungkapkan di media bahwa dirinya pacaran. Ketika disinggung kembali mengenai itu, ia hanya tertawa lebar.

Memuat formula klasik film silat.

Kapan Anda terakhir kali melihat film bertema pendekar di bioskop? Menyaksikan 'Pendekar Tongkat Emas' seperti mendapatkan angin sejuk di tengah ketatnya persaingan industri film Indonesia yang didominasi cerita drama dan horor.