Pasar saham dan valas pada sesi siang Rabu kompak menguat dan bertengger di tertitori positif.Rebound saham-saham unggulan yang belakangan sudah mengalami jenuh jual (oversold) membawa IHSG kembali hijau.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh level terendah di tahun 2008 di tengah gejolak pasar saham yang tak henti-hentinya dilanda sentimen negatif.

Gejolak pasar saham tak henti-henti memberikan sentimen negatif di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terpangkas cukup dalam.

Mayoritas bursa-bursa Asia melemah pada perdagangan awal pekan ini, dengan Bursa Saham China mencatat penurunan terbesar hingga 5%.

Pasar saham terkena aksi jual menjelang libur panjang hari kemerdekaan. Pelaku pasar memilih keluar sejenak meninggalkan lantai bursa karena khawatir muncul ketidakpastian pasar global selama libur.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (15/8/2008) IHSG merosot hingga 22,900 poin (1,09%) menjadi 2.083,742. Sedangkan rupiah pada perdagangan valas pukul 11.30 WIB turun 9 poin ke level 9.185 per dolar AS.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju cepat di tengah tipisnya nilai transaksi saham. Saham-saham energi dan komoditas kini mulai bergigi.

Saham-saham energi kembali unjuk gigi yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa kembali ke zona positif. Sedangkan rupiah bergerak dalam kisaran yang terbatas. Naiknya lagi harga minyak dunia ke US$ 116 per barel dijadikan momentum pelaku pasar untuk kembali berburu saham-saham komoditas.

Pembelian selektif saham-saham bank dan sebagian saham energi hanya bisa membuat Indeks Harga Saham Gabungan naik tipis. Transaksi saham juga tercatat sangat sepi.  

Pasar saham mengalami rebound setelah pada Selasa kemarin (12/8/2008) menghujam di posisi terendahnya di 2008. Rupiah juga relatif stabil dan hanya mengalami koreksi tipis