Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sudah berjalan sejak Januari 2014. Namun dalam praktik pelaksanaannya, ada banyak hal yang harus dibenahi.

Presiden terpilih baru Indonesia yang ke-7, Joko Widodo, berencana mencanangkan program kesehatan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Di Indonesia sendiri telah dijalankan program serupa yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bernama Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Dear Ibu Ratih, dalam setahun pernikahan kami seringkali terjadi pertengkaran. Suami lebih muda empat tahun dari saya. Kami mempunyai background yang bertolak belakang, saya berasal dari keluarga yang berkecukupan sedangkan suami sebaliknya.

Awal tahun 2014 ini baru saja resmi diluncurkan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan, nah sistem Kartu Indonesia Sehat (KIS) disebut-sebut akan diluncurkan nanti oleh Jokowi. Apa kata Menkes?

DBD sempat mengalami peningkatan di DKI Jakarta belakangan ini. Saat ini, angka kasus DBD dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta sudah menurun.

Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk para Penerima Bantuan Iuran (PBI) selama ini dibayarkan oleh pemerintah dengan biaya Rp 19.225 per bulan dan disebut-sebut akan dinaikkan. Hal ini tentu berdampak pada iuran masyarakat yang membayar sendiri.

Sekitar bulan Juni 2014 silam, beberapa asuransi swasta bersama BPJS Kesehatan telah melakukan penandatanganan kerjasama melalui skema Coordination of Benefit (CoB). Sayangnya, sampai saat ini bentuk kerjasamanya masih samar-samar dan belum jelas prosedurnya.

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) resmi diberlakukan sejak 1 Januari 2014 lalu dan ditujukan untuk mereformasi sistem layanan kesehatan Indonesia. Pelaksanaannya dinilai belum sempurna dan banyak hal yang harus dievaluasi.

Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) seperti gangguan bipolar juga butuh pelayanan medis dan mendapatkan penanganan. Namun, bagaimana jika secara sengaja upaya pengobatan pasien dihambat?

Ketika ada seseorang mengalami gangguan jiwa misalnya, anggota keluarga merupakan pihak yang harus mendapat empati paling tinggi. Bukan justru dijauhi dan dihakimi atau disalahkan oleh orang lain.