Awalnya dokter melakukan cangkok (transplantasi) stem cell (tunas sel induk) ke pasien untuk mengobati kanker darah (leukemia). Tapi secara tak terduga cangkok ke pasien yang juga mengidap HIV itu malah menyembuhkan penyakit HIV-nya.

Risiko terkena sakit jantung umumnya meningkat ketika lingkar pinggang seseorang mulai melebar. Anggapan itu tampaknya perlu disesuaikan lagi, sebab kini para ilmuwan justru memanfaatkan lemak di pinggang untuk menyembuhkan sakit jantung.

Kurangnya pasokan darah membuat para ilmuwan memutar otak untuk dapat mengubah sel kulit manusia menjadi darah. Dengan teknologi terbaru ini, orang yang membutuhkan transfusi darah bisa mendapat darah dari sel kulitnya sendiri.

Pelopor penerapan teknologi bayi tabung mengantarkan ilmuwan Inggris, Robert G Edward meraih hadiah Nobel bidang Kedokteran tahun 2010. Terobosan itu telah mewujudkan impian ribuan pasangan tidak subur untuk memiliki keturunan.

Salah satu sumber sel punca (stem cell) adalah embrio manusia. Jika secara alami embrio bisa berkembang menjadi sesosok manusia, bisakah sel punca dikembangkan menjadi satu individu yang utuh juga?

Menjamurnya riset tentang sel punca (stem cell) membuktikan bahwa teknologi ini sangat menjanjikan. Meski demikian, masih butuh proses yang panjang untuk bisa digunakan dalam pengobatan.

Seiring perkembangan teknologi, peneliti juga semakin gigih mencari formula untuk dapat melawan penuaan dini. Seperti produk dari The Face Shop yang diyakini dapat menjawab kebutuhan untuk meremajakan kulit.

Pemerintah AS dilarang membiayai riset embrio manusia untuk pengembangan sel punca (stem cell). Pengadilan AS memutuskan, aliran dana dari pemerintah untuk keperluan itu dihentikan dengan alasan kemanusiaan.

Tuli atau hilang pendengaran biasanya terjadi karena saraf di rumah siput yang terdapat rambut-rambut getar rusak. Sel rambut yang rusak kini bisa diperbaiki dengan teknologi stem cell (sel punca embrionik).

Transplantasi atau cangkok sel induk atau sel tunas (stem cell) merupakan terobosan baru dalam dunia kedokteran. Tapi penelitian mengenai stem cell selalu mengundang perdebatan dan kontroversi.