Pernyataan SBY soal KPK terus menjadi bola liar. Salah satunya muncul isu pernyataan itu keluar karena SBY kecewa dengan vonis 4,5 tahun KPK terhadap Aulia Pohan. Jubir Presiden SBY, Andi Mallarangeng, membantah rumor itu.

Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mempersoalkan wewenang KPK begitu powerfull menuai kritik. Persoalan tersebut muncul karena kurangnya komunikasi antara SBY dan KPK.

Figur SBY sebagai pemimpin antikorupsi dipertanyakan. Hal ini menyusul ucapan Presiden yang menilai kedudukan KPK yang menjadi seperti lembaga superbody.

Upaya pelemahan dan penghancuran KPK mulai tampak. Rivalitas penegak hukum dinilai jadi pangkal persoalan.

Komisi kode etik di KPK harus segera diperkuat. Upaya ini diperlukan agar KPK jangan sampai kecolongan kasus seperti terjadi pada Antasari Azhar.

Polisi pastikan motif dibalik pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen hanyalah karena persoalan hubungan asmara antara tersangka Antasari Azhar dan istri Nasrudin, Rhani Juliani. Harga diri menjadi pemicu kekesalan Antasari terhadap Nasrudin.

Iklan antikorupsi capres SBY yang beberapa hari ini diputar menuai kritik. Alasannya, iklan itu bertolak belakang dengan kondisi RUU Pengadilan Tipikor (Tipikor) yang tak kunjung disahkan.

Ternyata utang luar negeri di Depkes banyak yang macet. Persoalan ini pun dibahas dalam pertemuan antara KPK dan Menkes Siti Fadilah Supari di KPK.

KPK menilai pengelolaan anggaran di bidang kesehatan rawan praktek korupsi. KPK pun berencana untuk mengawasi pengelolaan anggaran di bidang kesehatan.

4 Tersangka baru kasus yang ditiupkan Agus Condro sudah ditetapkan KPK. KPK harus belajar menuntaskan perkara, karena itu jangan berhenti pada 4 tersangka yang sudah ditetapkan.